Indonesia Sukses Jual Samurai Bond Senilai Rp 13,21 Triliun di Jepang
Penerbitan Samurai Bonds ini berhasil mencetak benchmark size senilai Rp 13,21 triliun untuk yang ketujuh kalinya sejak 2015.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Republik Indonesia kembali sukses menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi Yen Jepang (Samurai Bonds) untuk kedua kalinya di masa pandemi sejak Juli 2020.
Penerbitan Samurai Bonds ini berhasil mencetak benchmark size sebesar JPY 100 miliar atau senilai Rp 13,21 triliun untuk yang ketujuh kalinya sejak 2015.
Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi mengatakan, ini adalah bukti kepercayaan atas kredibilitas ekonomi Indonesia.
"Walaupun di tengah state of emergency yang ketiga kalinya di Jepang, kehadiran Pemerintah Indonesia untuk menerbitkan Samurai Bonds di pasar Jepang merupakan momentum yang tepat dengan capaian yang sangat positif," ujar Heri dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Minggu (23/5/2021).
Heri Akhmadi memastikan bahwa perkembangan positif perekonomian Indonesia terus dikomunikasikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo kepada Pemerintah Jepang.
Khususnya menyangkut pengelolaan investasi yang masuk untuk pembiayaan pembangunan di Indonesia.
KBRI, lanjut dia, turut aktif mengkomunikasikan perkembangan pembangunan ekonomi Indonesia kepada Pemerintah dan Swasta Jepang.
Baca juga: Anak Perusahaan SBI Holdings Jepang Diminta Menghentikan Operasional
Termasuk mengkampayekan good governance pengelolaan investasi yang prudent oleh Pemerintah kepada investor dan prospektus investor Jepang.
"Komitmen diplomasi ekonomi Indonesia ini terus kami jalankan untuk suksesnya pemulihan ekonomi Indonesia di tengah pandemi Covid-19," tegas Dubes Heri Akhmadi.
Penerbitan Samurai Bonds kali ini ditujukan untuk pembiayaan defisit APBN 2021, termasuk untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Salah satu Joint Lead Manager Samurai Bonds mengatakan, investor Jepang menunjukkan minat yang kuat pada Samurai Bonds Indonesia.
"Ini terlihat dari peningkatan kenyamanan dari komitmen konsistensi Indonesia di pasar Samurai Jepang. Termasuk prospek ekonomi yang membaik di tengah pandemi," katanya.
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan Republik Indonesia Luky Alfirman mengapresiasi peran aktif dari Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi dalam menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah dan swasta Jepang.
Menurutnya, penerbitan Samurai Bond tahun ini cukup menantang di tengah kondisi global yang masih mengalami fluktuasi perkembangan ekonomi karena faktor yang sulit diprediksi akibat pandemi Covid-19.
Termasuk di antaranya status state of emergency di Jepang.
"Alhamdulillah, Indonesia berhasil menerbitkan Samurai Bond disertai berbagai rekor pencapaian. Pencapaian itu tidak terlepas dari fundamental ekonomi Indonesia yang solid, credit story yang bagus, serta keberhasilan kita dalam menjaga komunikasi yang baik dengan investor. Kami ucapkan terima kasih kepada Dubes RI Heri Akhmadi, yang aktif menjaga kepercayaan investor Jepang selama ini," ujar Luky Alfirman.