ECT EXPO 2021 MES Gandeng ISYEF Kembangkan Masjid Sebagai Sentra Ekonomi Kreatif & Wisata Halal
Dalam hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mendukung wisata religi sebagai bagian dari heritage tourism.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
Dalam kesempatan ini, Muhammad Atras Mafazi, Ketua Umum ISYEF - Komite Parekraf MES Pusat menyampaikan pentingnya mengoptimalkan potensi masjid sebagai pusat ekonomi kreatif dan wisata religi.
“Saya merespon dengan baik langkah kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif melalui kolaborasi yang dibangun antara kemenparekraf dan masjid Istiqlal dalam membangun masjid destinasi wisata religi.
”Saya ingin indonesia bisa menjadi pusat wisata religi, ke pedan kita bentuk masjid-masjid di Indonesia yang menjadi tujuan destinasi wisata dunia bukan lagi Taj Mahal di India ataupun masjid Agung Sheikh Zayed di Uni Emirat Arab, Seharusnya Indonesia bisa karena memiliki masjid-masjid besar seperti masjid baiturrahman di Aceh dan Istiqlal di Jakarta,” kata Atras.
Dalam kesempatan ini, Atras juga berbagi kisah perjalanan ISYEF selama tiga tahun berjalan dan mengupayakan pengembangan ekonomi berbasis masjid.
“Kita sudah menjalankan program yang mendukung wisata berbasis masjid, seperti program Jelajah Masjid Mencari Hikmah (Jama’ah) yang dikemas dalam bentuk review masjid baik dari segi sejarah, keunikan arsitektur, hingga pemberdayaan ekonomi masjid.”
Atras juga menambahkan “Dalam segi ekonomi kreatif kita juga telah mengambangkan media yang berisi konten-konten ekonomi syariah dan bisnis untuk anak muda,” tukas atras.
Menyambung Atras, Muhammad Husein, Ketua Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA) menyatakan RICMA sudah sejak awal memiliki salah satu fokus dalam pengembangan ekonomi kreatif dari masjid.
“Saat ini kita memiliki Ramadhan Jazz Festival (RJF); sebuah konser amal bertemakan jazz yang dipadukan dengan musik Islami. RJF dilaksanakan di sekitar pelataran masjid dengan tidak menghilangkan nilai dakwah yang bertujuan untuk menarik minat anak-anak muda. “Ini bukan sekedar konser Jazz biasa, tapi berisi musik religi dan terdapat aktivitas dakwah, seperti untuk masuk ke dalam RJF ini harus melakukan donasi terlebih dahulu,” paparnya.
Walaupun diadakan saat bulan puasa, dipastikan RJF tidak mengganggu ibadah karena dilakukan setelah sholat tarawih dan dilaksanakan bukan di masjid tapi di pelatarannya.
RJF sendiri menjadi forum belajar bagi remaja masjid untuk mengembangkan diri terutama dalam bidang ekonomi kreatif. Bukan hanya itu saja, dengan adanya RPJ insya Allah dapat mengubah perspektif anak muda bahwa masjid yang sebelumnya terkesan kurang mengikuti perkembangan zaman, menjadi lebih “kekinian” dan modern.
“Dalam pengembangan ekonomi RICMA berkolaborasi dengan ISYEF dengan membentuk ISYEF POINT; sebuah coffee shop yang dikelola remaja masjid. Hal tersebut sangat membantu RICMA untuk belajar usaha dan menjadi menjadi secara keuangan organisasi,” tambah Hussein.
Refan, Executive Masjid Akbar Moed’har Arifin Jawa Timur menyatakan Masjid Moedhar ariffin merupakan contoh masjid destinasi wisata seluas 5 hektar yang mana tidak hanya menjadi tempat ibadah, namun juga menyediakan tempat makan, rekreasi hiburan, dan lain-lain. Rajan menjelaskan, “Masjid kita dikelilingi banyak lampu, ini bertujuan untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari banyaknya tempat remang-remang di daerah sini. Saya ingin agar masyarakat lebih tertarik dengan masjid” ujar Refan. Abdi dalem masjid Moed’har Arifin ini juga mengatakan bahwa saat ini ada 58 orang pengurus masjid yang dipekerjakan secara profesional; tidak sedikit juga yang berasal dari lulusan sarjana dan masih muda. Mereka adalah orang-orang yang siaga untuk 24 jam melayani tamunya Allah. Kedepannya, salah satu masjid destinasi wisata terbesar di Jawa Timur ini kepadanya akan mengembangkan rumah sakit hingga sekolah di sekitar masjid. “Program unggulan kami saat ini adalah inovasi kotak infaq melalui serangan darat dan udara, yang mana darat melalui pembesaran lubang kotak amal hingga campaign sedekah secara digital. Kami juga memberikan hadiah umroh untuk jamaah yang rajin sholat di masjid hingga program nikah gratis, tutupnya.
Dengan semangat “Satu masjid, satu komunitas, satu usaha”, ISYEF akan menginisiasi muktamar ekonomi pemuda dan remaja masjid dengan bergandengan tangan bersama RICMA, Masjid Akbar Moed’har Arifin, dan berbagai masjid serta pemangku kepentingan lainnya.