Tren Permintaan Rokok Elektrik Terus Naik, MOVI Pamerkan Lab Produksi Berstandar Farmasi
MOVI bersama PT Puf Sains Lab telah mengembangkan jenis garam nicotin baru yang memberikan sensasi jauh lebih halus
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ministry of Vape Indonesia (MOVI) menggelar Lab Tour bersama pemilik toko rokok elektronik Bogor yang bergabung dalam Paguyuban Bogor di pabriknya di kawasan Cawang, Jakarta Timur.
MOVI adalah pioner industri rokok elektronik di Indonesia sejak 2014.
Kegiatan ini untuk melihat dari dekat proses produksi rokok elektrik mulai dari mulai proses pencampuran bahan menggunakan mesin aduk khusus secara gyromatic, proses stepping/aging seperti dalam pembuatan anggur, bottling dan filling otomatis , hingga sampai proses packing menggunakan mesin blister otomatis.
Dimasz Jeremia, CEO MOVI mengatakan, MOVI bersama PT Puf Sains Lab telah mengembangkan jenis garam nicotin baru yang memberikan sensasi jauh lebih halus dan nyaman sebagai alternatif pengganti rokok konvensional dengan mengurangi resiko kesehatan, melalui brand garam nicotin NicSal99+.
"MOVI adalah pemimping di industry rokok elektronik dengan brand KUY, ISWTCH, PUFF, AFLO, Komodo breakfast, Skcub, DistrictOne21, dan lain lain," ujarnya, Jumat (28/5/2021).
Baca juga: Fakta Baru Kasus Penodongan yang Viral di Lampung, Pelaku Awalnya Minta Uang untuk Beli Rokok
Perkembangan sektor rokok elektrik di Indonesia semakin berkembang dan terus naik dari tahun ke tahun, tercatat dari penerimaan cukai pada tahun 2018 untuk produk HPTL adalah sebesar Rp 99 miliar.
Kemudian di tahun 2019 menjadi 427,01 miliar, tahun 2020 naik menjadi 689 miliar.
Bisnis rokok elektronik ini diklaim bisa membantu pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja baru di Indonesia dan juga memberikan “cleaner alternative” bagi para 100 juta perokok.
Dimasz menjelaskan, investasi dan riset MOVI Group selama ini ditujukan agar produk yang dihasilkan berkualitas terbaik dengan menggunakan fasilitas yang berstandar farmasi.
"Di MOVI lab ini sumber daya listrik yang digunakan adalah solar panel , selain untuk menghemat daya, solar panel lebih ramah lingkungan karena tidak memancarkan emisi gas rumah kaca yang berbahaya seperti karbon dioksida," ujarnya.
Baca juga: Guru Besar UGM Ini Sebut Nikotin Pembakaran Rokok Bukan Obat Virus Corona
“Segala aspek penunjang sangat kami perhatikan mulai dari seragam lab yang dibuat dari kain static yang dirancang khusus untuk mengurangi aliran listrik pada tubuh manusia yang fungsinya dapat menekan angka kerusakan pada produk yang dihasilkan sehingga sangat aman dipakai," ungkapnya.
Selain itu, material kain anti statik/Electrostatic discharge (ESD) polyester di padukan dengan benang serat karbon konduktif menghasilkan bahan yang ringan dan anti debu.
Selanjutnya, dinding penyekat dan pintu yang berbahan panel campuran aluminium, zink & besi yang ditengahnya dilapisi bahan sterofoam anti bakar sehingga bangunan ruang sangat aman bila terjadi konsleting dan meminimalkan terjadinya kebakaran di bagian dinding. Lantai di lab MOVI dilapisi epoxy.
Untuk sirkulasi udara, MOVI LAB menggunakan AC sentral dengan HEPA filter. Bangunan pabrik dirancang dengan standar pabrik industri farmasi. HEPA filter yang digunakan juga sesuai dengan standard industri farmasi.
HEPA filter merupakan salah satu komponen penting dalam sistem HVAC, "heating, ventilation, dan air-conditioning" atau sering dikenal dengan istilah tata udara.
“Pemilihan rasa, technology nicotin dan metode pembuatan menjadi hal terpenting yang selalu kami perhatikan. Salah satu bukti nyatanya adalah lab produksi yang kami buat untuk memenuhi standar lab farmasi internasional guna menjaga kebersihan dan ketelitian dalam segala proses pembuatannya," ujarnya.