Laba Bersih Wijaya Karya di Kuartal I-2021 Merosot Jadi Rp105 Miliar
Jika diteliti lebih lanjut, angka laba di kuartal I-2021 terkoreksi menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo
TRINUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Wijaya Karya (Persero) yang merupakan perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang konstruksi, membukukan laba sebesar Rp105,11 miliar di kuartal I-2021.
Pencapaian tersebut didukung oleh penjualan sebesar Rp3,92 Triliun.
Jika diteliti lebih lanjut, angka laba di kuartal I-2021 terkoreksi menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Pada kuartal I-2020, Wijaya Karya sukses membukukan Rp152,37 miliar.
Baca juga: Kemnaker Pertemukan Pekerja dengan Manajemen Garuda dan Sriwijaya Air Bahas Opsi Pensiun Dini
Direktur Utama Wijaya Karya (WIKA), Agung Budi Waskito mengatakan, capaian ini menjadi bekal perusahaan untuk menjaga aktivitas produksi WIKA ke depan.
Manajemen juga telah merumuskan sejumlah strategi untuk menjaga keberlanjutan usaha Perseroan.
“Kami percaya bahwa kunci untuk menjaga Perusahaan tetap berada pada posisi positif adalah dengan memastikan kondisi kesehatan setiap karyawannya agar tetap produktif,” jelas Agung dalam keterangannya, Minggu (30/5/2021).
Baca juga: Kena Pandemi Maskapai Lunglai, Usai Garuda Kini Sriwijaya Rumahkan Karyawan
“Perusahaan juga fokus pada kondisi likuiditas keuangan melalui monitoring cash flow secara berkala dan penerapan efisiensi di semua lini,” lanjutnya.
Wijaya Karya terus berupaya untuk meneruskan tren kinerja positif pada tahun 2021.
Hingga April tahun ini, Perseroan telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp5,54 Triliun yang kemudian menambah order book menjadi Rp77,13 Triliun.
Kontrak baru terbesar berasal dari sektor infrastruktur diantaranya proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur, Pembangunan Infrastruktur Kawasan Mandalika, serta rumah dinas TNI AD di 35 titik seluruh Indonesia.
Selanjutnya, kontrak baru turut disumbangkan oleh sektor industri, energi dan industrial plant serta property.