Bos Pertamina Revisi Pengembangan Kapasitas Kilang
Perusahaan minyak pelat merah Pertamina, merevisi pengembangan kapasitas kilang yang dimilikinya.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perusahaan minyak pelat merah Pertamina, merevisi pengembangan kapasitas kilang yang dimilikinya.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan, adanya revisi tersebut sejalan dengan misi mewujudkan penggunaan energi terbarukan atau renewable energy di masa yang akan datng.
“Dengan disruption yang terjadi dan transisi yang terjadi, maka rencana pengembangan kilang juga mengalami perubahan,” ujar Nicke saat melakukan rapat kerja bersama Dewan Perwakilan Rakyat Komisi VII, Senin (31/5/2021).
Baca juga: Viral Video Truk Pertamina Terguling di Madiun, Ini Kesaksian Sang Kernet: Remnya Hilang Tiba-tiba
Baca juga: Presiden Pertamina Mandalika SAG Team Senang Empat Ridernya Bisa Berlatih Bersama di Catalunya
“Kami melakukan review kembali bersama pemerintah dengan program ke renewable energy dan juga ke EV battery dan EV manufacturing,” sambungnya.
Diketahui, saat ini kapasitas kilang milik Pertamina sebesar 1 juta barel per hari. Dan rencana awalnya, Pertamina akan menggandakan kapasitas kilang menjadi 2 juta barel.
Namun, dengan adanya arah perubahan energi yang terbarukan, Pertamina merevisi kapasitas kilang menjadi 1,425 juta barel.
Baca juga: Presiden Pertamina Mandalika SAG Team Senang Empat Ridernya Bisa Berlatih Bersama di Catalunya
Nicke juga mengatakan, untuk kilang yang akan banyak dilakukan pengembangan kapsitas adalah Grass Root Refinery Tuban (GRR Tuban).
“Rencana pengembangan kilang yang awalnya akan double capacity, dari hari ini yang 1 juta barel per hari menjadi 2 juta barell per hari. Kemudian direvisi dari 1 juta akan dikembangkan 1,425 juta barel,” jelas Nicke.
Berdasarkan laporan dari Pertamina, untuk pengadaan lahan proyek di GRR Tuban saat ini sudah 100 persen atau sudah dibebaskan.
Kemudian pada progres pengerjaan engineering, terkait pembuatan Basic Engineering Design (BED) telah selesai. Sementara progres pekerjaan Front End Engineering Design (FEED) per 30 April 2021 sudah mencapai 0,6 persen dari rencananya 0,9 persen.