Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menko Perekonomian dan Mentan Sepakat Perkuat Perunggasan Nasional

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan kembali komitmennya membela kepentingan rakyat, dalam hal ini peternak mandiri

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Menko Perekonomian dan Mentan Sepakat Perkuat Perunggasan Nasional
Dok Pinsar
Para peternak yang tergabung dalam asosiasi Pinsar, Gopan, dan Himpuli menghelat silaturahim peternak dan kampanye konsumsi ayam & telur dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto di IPB International Convention Center (IICC), Bogor, Kamis (3/6/2021).  

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Peternak yang tergabung dalam asosiasi Pinsar, Gopan, dan Himpuli menghelat silaturahim peternak dan kampanye konsumsi ayam & telur dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.

Acara dihelat di IPB International Convention Center (IICC), Bogor, Kamis (3/6/2021). 

"Acara ini untuk silaturahim sekaligus menghimpun aspirasi para peternak, agar antara kepentingan peternak dan program pemerintah seiring dan sejalan," ujar Ketua Umum DPP Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Singgih Januratmoko selaku Ketua Panitia Pengarah. 

Singgih yang juga anggota Komisi VI DPR RI mengatakan harga ayam dan telur telah stabil. 

Persoalan saat ini beralih kepada tidak menentunya harga jagung yang menjadi komponen utama dalam menentukan biaya harga pokok produksi (HPP). 

"Jagung itu 50 persen dari bahan pokok pakan ternak unggas, sementara untuk HPP komponen pakan mencapai 70 persen. Bila mahal maka peternakan tidak efisien," pungkasnya. 

Baca juga: Wamendag: Perdagangan Sektor Perunggasan Harus Untungkan Masyarakat dan Pelaku Usaha

Berita Rekomendasi

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan kembali komitmennya membela kepentingan rakyat, dalam hal ini peternak mandiri. 

“Perusahaan unggas yang besar sudah berjalan dengan baik, maka keberpihakan pemerintah selalu kepada peternak kecil. Untuk itu Pinsar jangan jauh-jauh, mari kita perbaiki bersama dengan pemerintah,“ paparnya. 

Syahrul mengingatkan, perunggasan itu memiliki hitung-hitungan yang jelas, terutama di hulu tapi juga harus memikirkan pascapanen, budidaya, tata kelola, serta pasar.

"Jangan sampai produksi terus tapi tidak ada yang beli,“ ujarnya. 

Syahrul mengingatkan, sudah waktunya terus memikirkan produksi bukan hanya menunggu bantuan pemerintah.

"Kerja sama antara Pinsar dan Kementerian Pertanian membuka lahan 1.000 hektar ladang jagung merupakan bagian dari produksi sendiri, bukan membeli atau mengimpor," kata Syahrul. 

Baca juga: Wamendag: Perdagangan Sektor Perunggasan Harus Untungkan Masyarakat dan Pelaku Usaha

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, mengingatkan mengenai efisiensi agar produk peternakan unggas efisien sehingga harganya bersaing. 

Menurut Airlangga, kerja sama antara Kementerian Pertanian dan Pinsar harus berhasil di segala bidang.

"1.000 hektare itu kecil, untuk itu harus berhasil dan kemudian diduplikasi ke berbagai daerah," ujar Airlangga, saat memberi arahan dalam acara silaturahmi dengan peternak. 

Ia juga meminta Kementerian Pertanian mengawal Pinsar. 

Menurut Airlangga, peternakan dan pertanian merupakan salah satu tulang punggung ekonomi nasional, maka suplai dan demand komoditas jagung harus dijaga. Agar industri perunggasan nasional menjadi kuat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas