Menkominfo Minta Pemerintah Daerah Dukung Pengembangan Jaringan 5G
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate meminta pemerintah daerah turut mendukung pengembangan jaringan 5G.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate meminta pemerintah daerah turut mendukung pengembangan jaringan 5G.
Itu setelah tiga kota perintis seperti Surakarta, Balikpapan, dan Medan sudah tersentuh sinyal ultra cepat ini.
Tiga kota ini menyusul Jakarta yang menjadi kota pertama tersentuh layanan jaringan 5G.
“Kota Surakarta sengaja dipilih untuk lokasi peluncuran layanan 5G karena didasarkan pada dua faktor, yakni faktor historis dan faktor komersial. Faktor historisnya karena Kota Surakarta alias Solo telah dikenal sejak lama sebagai kota perintis di bidang olah raga, jurnalistik, dan lainnya,” tutur Menkominfo, Senin (7/6/2021).
“Sedangkan faktor komersialnya karena perkembangan ekonomi kota Surakarta dan daerah sekitarnya yang kian pesat beberapa tahun terakhir,” lanjutnya.
Baca juga: Menkominfo: Jaringan 5G Bukti Revolusi Infrastruktur Digital Indonesia
Dia juga menyatakan, pemerintah mendukung operator lain untuk mengembangkan teknologi ini agar ke depannya bisa lebih mudah dijangkau dan efisien, baik infrastruktur dan operasionalnya.
"Untuk itu pemerintah daerah (pemda) harus mendukung langkah ini supaya bisa dilakukan dengan cepat seperti deploymentinfrastruktur repeater di atas gedung-gedung bahkan bisa juga di lampu merah," kata Menkominfo.
Menkominfo juga mengingatkan, supaya operator dapat mengontrol penggunaan layanan 5G ini.
Tujuannya, agar tidak disalahgunakan pihak-pihak yang membawa paham radikalisme dan ideologi transnasional.
Dari sisi ekonomi, lanjut dia, layanan 5G diharapkan bisa mendukung sisi hilir dengan pengembangan e-commerce pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal serta layanan pembiayaan digital (digital financing).
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulia Syam mengatakan, jaringan 5G memiliki kecepatan 20-30 kali dibanding jaringan 4G yang ada saat ini.
Namun demikian, keberadaan jaringan 5G tidak lantas menghentikan jaringan 4G maupun 3G.
Jaringan tersebut tetap ada sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Jaringan 5G, menurut Hendri, sudah digunakan oleh beberapa negara untuk konektivitas industri sehingga bisa meningkatkan efisiensi dan kinerjanya.
"Kami bangun di beberapa lokasi. Solo adalah salah satu dari sembilan kota yang kami bangun," imbuh dia.
Teknologi 5G diyakini mampu mempercepat transformasi sosial ekonomi maupun budaya secara digital.
Salah satu keunggulan dari jaringan 5G adalah kecepatan transfer data yang tinggi dan latensi yang rendah.
Implementasi jaringan 5G diprediksi mampu menghadirkan pengalaman streamingvideo dan pengunduhan yang cepat, lancar, bahkan instan.