HIPMI Bersiap Sambut Era Bonus Demografi dan Revolusi Industri 4.0
Dalam 50 tahun ke depan, HIPMI akan mempersiapkan kader calon pemimpin terbaik untuk Indonesia.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H. Maming mengatakan, HIPMI tengah menuju era keemasan yang kini akan menginjak usia 49 tahun.
Pihaknya juga menyampaikan selamat ulang tahun kepada HIPMI yang ke-49 dan menyampaikan terima kasih serta penghormatan kepada Abdul Latief, pendiri dan pencetus HIPMI, dan Ketua Dewan Pembina HIPMI, Bahlil Lahadalia serta para ketua umum dari masa ke masa yang meluangkan waktunya untuk membangun organisasi HIPMI.
"Di ulang tahun ke-49 organisasi HIPMI ini kita menghadapi masa pandemi yang luar biasa tapi saya yakin pengurus HIPMI dan seluruh anggota HIPMI serta kader-kader HIPMI di seluruh Indonesia akan tetap berjuang untuk membangun ekonomi Indonesia lebih baik lagi," ujar Maming di acara perayaan ulang tahun HIPMI ke-49, Kamis (10/6/2021).
Maming menegaskan, sebagai organisasi independen nonpartisan yang bergerak di bidang perekonomian, HIPMI selalu berjuang membangun Indonesia dari sektor pertumbuhan ekonomi.
Seperti halnya saat ini HIPMI konsisten mengawal dunia usaha agar dapat terus tumbuh di masa pandemi Covid-19 yang menjadi periode sulit bagi pelaku usaha.
"Dirgahayu HIPMI ke-49 tahun yang bertepatan pada 10 Juni akan datang ini sangat monumental, karena mendekati usia emas HIPMI yang akan dijelang pada 2022 nanti. Artinya, kepengurusan HIPMI kali ini ada di fase 50 tahun atau setengah abad organisasi pengusaha muda Indonesia," ucapnya.
Baca juga: HIPMI Jaya-Market Museum Ajak Pelaku Ekonomi Kreatif Bangkit Bersama
Dalam persiapan menyambut bonus demografi, kata Mantan Bupati Tanah Bumbu Kalimantan Selatan itu, ini juga adalah peluang sekaligus tantangan tersendiri.
Memasuki era bonus demografi hingga puncaknya pada 2030-2040 nanti, jumlah penduduk usia produktif Indonesia di usia 15-64 tahun akan lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif, atau penduduk yang berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun.
Baca juga: Grup GoTo Dinilai Hipmi Jadi Ancaman Bagi Perekonomian Nasional
"Jika mampu memanfaatkan bonus itu dengan baik, Indonesia dapat menjadi salah satu negara maju di dunia, generasi mudanya akan mengisi posisi-posisi strategis tidak saja di Indonesia, tapi juga di regional Asia Tenggara bahkan dunia, dikarenakan populasi masyarakat di negara maju justru lebih banyak usia senja," ujarnya.
"Jawaban satu-satunya dalam menyikapi situasi itu adalah kita harus mencetak sumber daya manusia (SDM), yang memiliki keterampilan di berbagai bidang guna menyambut peluang besar di era bonus demografi nanti," ungkapnya.
Maming mengatakan, melalui pendidikan dan pelatihan, skill yang memadai dapat mendorong terwujudnya SDM yang kreatif, berkualitas dan berdaya saing dan melek teknologi dan informasi dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
Dilandasi semangat untuk menumbuhkan wirausaha di kalangan pemuda, HIPMI akan terus berjuang tidak saja diharapkan menjadi pengusaha nasional yang tangguh, tetapi juga menjadi pengusaha yang berwawasan kebangsaan dan memiliki kepedulian terhadap tuntutan nurani rakyat.
"Untuk itulah, kami ingin era keemasan tersebut dapat diwujudkan seiring peran penting HIPMI membantu memutar roda perekonomian bangsa Indonesia agar bergerak maju dan semakin cepat," imbuhnya.
Ia menambahkan, dalam 50 tahun ke depan, HIPMI mempersiapkan kader calon pemimpin terbaik untuk Indonesia.
Hadir dalam acara tersebut, para mantan Ketua Umum BPP HIPMI yaitu Pendiri dan Pencetus HIPMI Abdul Latief, Ketua Umum BPP HIPMI masa bakti 1977-1979 Aburizal Bakrie, Ketua Umum BPP HIPMI masa bakti 2001-2005 Muhammad Lutfi, Ketua Umum BPP HIPMI masa bakti 2008-2011 Erwin Aksa Mahmud, dan Ketua Umum BPP HIPMI masa bakti 2015-2019 Bahlil Lahadalia.