Movi Gelar Klinik Gratis untuk UMKM dan Vaporista Rokok Elektronik
Untuk membangkitkan kembali industri rokok elektrik yang terdampak pandemi Movi menggelar klinik di empat kota, Bogor, Lombok, Purwokerto dan Serang
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiolan Eko Purwanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir dua tahun, telah mengakibatkan banyak sektor ekonomi terpukul, termasuk industri rokok elektrik.
Industri ini ikut terdampak pandemi setelah diberlakukannyaPembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan banyaknya berita hoax seputar rokok elektrik.
Untuk membangkitkan kembali industri rokok elektrik yang terdampak pandemi Movi menggelar klinik di empat kota yakni di Bogor, Lombok, Purwokerto, dan Serang, mulai 17 – 19 Mei 2021 untuk para UMKM pemilik toko rokok elektrik dan Vaporista yang terdampak pandemi.
Klinik dihadiri oleh lebih dari 60 peserta dari kalangan vaporista. Di kegiatan ini Movi mensosialisasikan perkembangan teknologi electronic dan biotechnology yang telah melahirkan banyak inovasi baru.
Salah satunya inovasi VNS (Vapor Not Smoke) di bidang rokok elektrik sebagai pengganti rokok konvensional melalui produk-produk seperti IQOS, KUY, AFLO, dan RELX.
Dimasz Jeremia, CEO Movi dan Penasehat Aliansi Vaper Indonesia, Selasa (15/6/2021) mengatakan, Movi kinik menjadi bentuk sumbangsih perusahaannya untuk membantu para pelaku industri vape berkembang lebih baik dan menjadi alternatif bagi perokok dewasa mendapatkan asupan nikotin dengan cara yang jauh lebih aman bagi kesehatan.
Baca juga: MOVI dan PUF Sains Lab Kembangkan Garam Nikotin Baru, Jadi Revolusi Rokok Elektrik
Saat ini pengguna rokok konvensional di Indonesia diperkirakan mencapai 70 juta - 80 juta dan sebagian besar adalah perokok dewasa yang telah mengerti mengenai risiko kesehatan yang ditimbulkan dari rokok konvensional.
Baca juga: Perlu Regulasi Khusus Terkait Produk Tembakau yang Dipanaskan dan Rokok Elektrik
Untuk meyakinkan para peserta tentang keamanan rokok elektrik, Movi memaparkan temuan ilmiah dari American Council on Science and Health yang menjelaskan bahwa rokok elektrik jauh lebih tidak berbahaya dibandingkan rokok konvensional.
Demikian juga dengan Public Health of Englanddari Inggris yang menyatakan, bahwa rokok elektrik jauh lebih kecil risikonya dibandingkan rokok konvensional. Bahkan, pemerintah Inggris telah mengeluarkan himbauan bagi penguna rokok konvensional untuk beralih ke rokok elektrik.
Dalam kesempatan tersebut Movi juga memperkenalkan smoking replacement pod terbaru AFLO dan inovasi garam nicotin pengganti rokok: NICSAL99+, yang terkandung dalam semua liquid produksi Movi seperti eliquid AFLO dan KUY.
”Tren penggunaan rokok elektrik ini telah meningkat jauh di dunia, bahkan beberapa badan kesehatan pemerintah negara Eropa telah memberikan himbauan kepada para perokok konvensional untuk beralih ke rokok elektrik, karena risiko kesehatan yang jauh lebih kecil," ujar Dimasz.
"Banyak sekali artikel ilmiah di database Scopus, atau Google Scholar yang memberikan telaah detail ilmiah mengenai harm reductioneffect dari rokok elektrik,” imbuhnya.