TRIBUNNEWS.COM - Transformasi digital yang kian pesat membawa banyak pelaku UMKM untuk berjualan secara daring di platform marketplace.

Umumnya para pelaku usaha, baik dari skala kecil hingga besar, kerap memilih fokus berjualan di marketplace untuk memperluas jangkauan pasar dan menghemat biaya operasional.

Baca juga: Kolaborasi Unilever dan Shopee Ajak Konsumen Jalankan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Salah satu pelaku usaha yang memutuskan untuk terjun ke dunia digital yakni, Andre pemilik toko dan distributor alat-alat listrik serta elektronik bernama Mitraanda88.

Bisnis yang telah digeluti sejak 1997 awalnya beroperasi dengan penjualan sistem konvensional atau offline di kota Surabaya. Ketika itu, Mitraanda88 menyalurkan berbagai produk elektronik ke banyak toko di Surabaya, Bali, dan Kalimantan.

Meskipun telah menjadi distributor besar, Andre sadar bahwa untuk lebih mengembangkan bisnisnya, diperlukan terobosan digital, terlebih pada era seperti sekarang. Akhirnya, pada 2018 ia memutuskan untuk masuk ke marketplace Shopee.

Baca juga: Dukung Pelaku UMKM, ShopeePay Semangat Usaha Lokal Kini Hadir di Surabaya

Keputusan besar itu ternyata membawa angin perubahan yang segar bagi bisnisnya. Andre bercerita, penjualan Mitraanda88 mengalami peningkatan yang signifikan.

“Setelah berjalan 21 tahun berjualan secara offline, bergabung dengan Shopee merupakan keputusan yang tepat yang kami ambil. Penjualan kami dari awal berjalan sesuai harapan dan meningkat drastis dibandingkan dengan channel penjualan kami lainnya. Kami pun dapat menjangkau pembeli di daerah-daerah lain yang lebih luas lagi, sehingga akhirnya kami memutuskan untuk memfokuskan penjualan online kami melalui platform Shopee,” kata Andre dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (20/6/2021).

Bergelut di platform digital membawa efek domino yang positif

Selain terjadi peningkatan penjualan, keputusan Andre untuk berjualan secara online ternyata menghadirkan banyak manfaat lainnya.

Misalnya ketika pandemi Covid-19, kehadiran Shopee sangat membantu bisnisnya untuk bertahan dari ketidakpastian. Pasalnya, Shopee kerap menghadirkan kampanye yang membuat penghasilannya tetap stabil, bahkan meningkat, selama pandemi Covid-19.

“Dengan kampanye yang diikuti dan promo di Shopee yang diberikan sepanjang pandemi, penjualan di toko mengalami peningkatan sebesar 3 kali lipat. Bahkan rata-rata pesanan bulanan tokonya di Shopee dapat mencapai hingga puluhan ribu,” ujarnya.

Seiring pesanan produk yang kian meningkat, Andre pun menambah jumlah karyawan yang bekerja di Mitraanda88. Ia mengatakan, sebelum bergabung di Shopee, Mitraanda88 hanya memiliki 6 orang pekerja.

Namun, kini Mitraanda88 mampu menyerap tenaga kerja hingga 101 karyawan yang terdiri dari 70 pekerja gudang, 20 orang admin, dan 11 orang bagian sales marketing. Hal ini tentu merupakan prestasi yang membanggakan, mengingat ia juga dapat membuka peluang kerja bagi orang lain.

“Kebanyakan para karyawannya merupakan lulusan SMA atau bahkan tidak tamat sekolah, karena tingkat pendidikan yang dimiliki karyawannya adalah kriteria kesekian setelah kejujuran dan niat bekerja,” kata Andre.