KKP Gali Potensi Ikan Hias, NIlai Ekspornya Tembus 9,2 Juta Dolar AS
Nilai ekspor ikan hias Januari-Maret 2021 mencapai 9,2 juta dolar AS atau setara Rp132 miliar.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggali potensi komoditas ikan hias nasional yang memiliki nilai ekspor sangat besar.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Artati Widiarti menjelaskan saat ini sudah ada 11 UMKM ikan hias binaan KKP dengan komoditas antara lain koi, koki, cupang, neon tetra, guppy, dan aquascape.
Tahun lalu omzet Depo Bursa Ikan Hias yang mereka hasilkan mencapai Rp685 juta.
"Tahun ini, direncanakan akan dibangun sebanyak 25 unit Depo Bursa Ikan Hias semi permanen yang sebelumnya difasilitasi hanya dengan tenda, semoga ini semakin meningkatkan omzet teman-teman tenant," tutur Artati dalam keterangannya, Selasa (22/6/2021).
Rencana tersebut disambut positif oleh Komisi IV DPR RI. Terlebih potensi Indonesia dari komoditas ikan hias dinilai luar biasa.
Baca juga: DFW Indonesia: 3 Awak Kapal Perikanan Indonesia Terlantar di Somalia
Sebagai gambaran, nilai ekspor ikan hias Januari-Maret 2021 mencapai 9,2 juta dolar AS atau setara Rp132 miliar.
"Laut dan perairan Indonesia ini tempat kehidupan, tidak hanya yang kita makan, tapi juga bisa menjadi hobi dan memberikan pendapatan berlebih. Saya juga melihat, ada (ikan hias) yang ditawar Rp75 juta," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Emma Rini.
Baca juga: Serapan Anggaran KKP Rendah, DFW Indonesia: Tidak Menstimulus Ekonomi Nelayan
Pengembangan Raiser Ikan Hias Cibinong bisa menjadi bentuk kehadiran negara dalam memberikan penguatan, bimbingan, bekal yang lebih mumpuni untuk masa depan ikan hias nasional.
Termasuk rencana layanan one stop service export, bisa membuka peluang UMKM ikan hias untuk masuk ke pasar global.
"Jelas saya senang sekali, saya menyuarakan ikan hias, karena secara keseluruhan memang anggaran masih kecil sekali tapi potensinya besar. Saya ingin (anggaran KKP) lebih lagi, karena sekarang cuma 1 persen di tengah luasnya perairan di Indonesia," sambungnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.