Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 14.403 per Dolar AS, Ini Pergerakan Mata Uang di Asia
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditutup menguat ke Rp 14.403 per Dolar AS, Selasa (22/6/2021) sore.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditutup menguat ke Rp 14.403 per Dolar AS, Selasa (22/6/2021) sore.
Rupiah naik 0,17% jika dibandingkan penutupan perdagangan pada Senin (21/6/2021), yakni Rp 14.428 per dolar AS.
Pergerakan rupiah ini berbanding terbalik dengan mata uang di kawasan, sebagaimana dilansir Kontan.co.id.
Hingga pukul 15.00 WIB, mayoritas mata uang di kawasan melemah.
Pelemahan terdalam dicetak baht Thailand yang terlihat anjlok 0,41%.
Dolar Singapura ambles 0,27%, dolar Taiwan dan yen Jepang yang sama-sama terdepresiasi 0,20% pada perdagangan kali ini.
Baca juga: Harga Emas Antam Selasa, 22 Juni 2021: Naik Rp 9.000, Jadi Rp 932.000 per Gramnya
Selanjutnya, ringgit Malaysia tertekan 0,16% serta yuan China terkikis 0,08%.
Rupee India dan dolar Hong Kong melemah, masing-masing 0,05% dan 0,003% terhadap dolar AS.
Sementara itu, peso Filipina terlihat bergerak stabil di level yang sama seperti hari sebelumnya pada perdagangan jelang sore ini.
Won Korea Selatan berhasil menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah ditutup menguat 0,23% terhadap the greenback.
Adapun di Indonesia, Bank Central Asia (BCA) mematok kurs jual pada level Rp 14.451 per dolar AS.
Untuk kurs beli BCA adalah Rp 14.436 per dolar AS.
Kurs jual berarti pihak bank menjual dolar AS pada posisi ini.
Sementara kurs beli berarti bila Anda ingin menjual dolar AS, maka pihak bank akan membelinya pada posisi ini.