Ledakan Kasus Covid-19, PHRI Nilai Tahun 2021 Lebih Berat
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran menegaskan tahun 2021 tidak lebih baik dari tahun 2020.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran menegaskan tahun 2021 tidak lebih baik dari tahun 2020.
Menurut dia, sejak awal tahun ini okupansi perhotelan menunjukkan tren menurun.
"Situasi 2021 justru lebih berat karena posisinya sudah lebih dari 1,5 tahun. Di kuartal I 2021 terjadi penurunan cukup drastis karena memang masuk ke low season," kata Maulana dalam dialog virtual, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: Kapolri Minta Hotel Juga Dipersiapkan Untuk Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19
Dia menjelaskan bahkan tiga momentum lebaran, tahun baru, dan libur sekolah tidak memberikan dampak besar terhadap okupansi kamar hotel.
"Di 2021 yang kita harapkan kuartal II naik. Namun karena ada pelarangan mudik juga menjadi turun drastis," urai Maulana lagi.
Menarik ke belakang semenjak Maret tahun 2020 okupansi hotel sudah mulai turun.
PHRI mencatat April 2020 tingkat keterisian kamar mulai masuk single digit.
"Setelah adanya adjustment dari pemerintah sebenarnya mulai ada peningkatan sedikit di bulan Juni. Ini karena adanya pelonggaran PSBB. Kita lihat ada pertumbuhan okupansi 50 persen di kuartal IV 2020," tutur Maulana.
Maulana menekankan bahwa kondisi ini dipersulit karena MICE sebagai penyumbang revenue perhotelan sebesar 40 persen masih belum dapat berjalan optimal.