Bangun Pabrik di KIK, Produsen Bahan Kemasan Asal China Kucurkan Rp 140 Miliar
Baoshen Science & Applied Technologies Co., Ltd (BSN) akan membangun pabrik di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah. Nilai investasi 10 juta dol
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baoshen Science & Applied Technologies Co., Ltd (BSN) akan membangun pabrik di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah, dengan nilai investasi 10 juta dolar AS, atau sekitar Rp 140 miliar (kurs Rp 14 ribu).
Pembangunan pabrik seluas 3,2 hektare oleh produsen kemasan asal China tersebut, dilakukan melalui PT BSN Technologies Indonesia (BTI).
Direktur PT BTI Miao Renxiao mengatakan, pemilihan lokasi ekspansi pabrik ke KIK, karena lokasinya strategis, upah minimum yang kompetitif, dan adanya fasilitas insentif pajak.
"Bagi kami efisiensi sangatlah penting dalam proses pembangunan pabrik ini. Kami memiliki jadwal yang cukup padat, sehingga kami berharap pembangunan pabrik ini dapat berjalan dengan lancar," kata Miao dalam keterangannya, Minggu (27/6/2021).
Ia pun menyebut, investasi di Indonesia melalui pembangunan pabrik di KIK jauh lebih mudah, dibanding saat berinvestasi di Vietnam.
Baca juga: Bank Indonesia: Posisi Investasi Internasional Indonesia Menurun di Triwulan I-2021
Baca juga: Sempat Mati Suri Didera Pandemi, Industri Pernikahan Perlahan Mulai Bangkit
"Kami sangat disupport dan dibantu dalam prosesnya oleh pihak kawasan industri (KIK)," paparnya.
Direncanakan, pembangunan pabrik dimulai pada Agustus 2021 dan dapat resmi beroperasi pada Juni 2022.
Jika sudah beroperasi penuh, PT BTI diperkirakan akan menyerap kurang lebih 300 tenaga kerja.
Presiden Direktur KIK Stanley Ang menyampaikan, hadirnya pabrik packaging PT BTI di Kawasan Ekonomi Khusus Kendal dapat dilihat sebagai sebuah tren, di mana industri pendukung mulai mengikuti jejak industri utama seperti garmen, furniture, sepatu, dan lainnya yang telah lebih dulu ekspansi ke wilayah Jawa Tengah.
"Kami berharap dengan adanya BTI, kami dapat melengkapi ekosistem industri di KIK dan juga memajukan pertumbuhan ekonomi untuk Jawa Tengah," tutur Stanley.