Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

PPKM Darurat Diperpanjang, Pengelola Pusat Perbelanjaan Tuntut Relaksasi Pajak

Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja mengatakan, perpanjangan PPKM Darurat  akan semakin menyulitkan pengusaha pusat perbelanjaan

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
zoom-in PPKM Darurat Diperpanjang, Pengelola Pusat Perbelanjaan Tuntut Relaksasi Pajak
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Pengunjung membeli sejumlah barang kebutuhan pokok di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Semarang, Jumat (2/7/2021). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) meminta pemerintah segera memberikan relaksasi pajak, seiring diperpanjangnya PPKM Darurat Jawa-Bali hingga 25 Juli 2021.

Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja mengatakan, perpanjangan PPKM Darurat  akan semakin menyulitkan pengusaha pusat perbelanjaan seperti juga telah diakui oleh pemerintah.

"Oleh karenanya pusat perbelanjaan meminta kepada pemerintah agar supaya dapat segera memberikan relaksasi dan subsidi yang telah diminta pusat perbelanjaan selama ini," ujar Alphonzus saat dihubungi, Selasa (20/7/2021) malam.

Adapun relaksasi pajak dan subsidi yang diharapkan APPBI kepada pemerintah yaitu meniadakan sementara ketentuan pemakaian minimum atas listrik dan gas.

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Pemerintah Diminta Segera Salurkan Subsidi Upah ke Pekerja

Kemudian, menghapus sementara Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), pajak reklame dan pajak atau retribusi lainnya yang bersifat tetap.

"Lalu memberikan subsidi upah pekerja sebesar 50 persen," kata Alphonzus.

Baca juga: PPKM Darurat Bikin 64 Calon Pasangan di Probolinggo Tunda Nikah, Takut Swab Test

Berita Rekomendasi

Alphonzus pun meminta pemerintah menegakkan pemberlakuan pembatasan secara tegas, dan memastikan penerapan protokol kesehatan secara ketat, disiplin dan konsisten.

"Kami sangat khwatir PPKM Darurat dapat berlangsung berkepanjangan dikarenakan penyebaran wabah Covid - 19, saat ini sudah terjadi di tingkat yang sangat mikro yaitu di lingkungan dan komunitas yang paling kecil di kehidupan masyarakat," paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas