BCA Catatkan Laba Bersih Rp 14,5 Triliun di Semester I 2021
PT Bank Central Asia atau BCA, mencatatkan laba bersih Rp 14,5 triliun di semester I 2021.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Central Asia atau BCA, mencatatkan laba bersih Rp 14,5 triliun di semester I 2021.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, angka tersebut tumbuh 18,1 persen. Pada semester I 2020, BCA mencetak laba Rp 12,24 triliun.
Baca juga: BCA Digital Gandeng Blibli Hadirkan Layanan Integrasi Melalui Blu
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, BCA juga membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 28,3 triliun pada semester I 2021.
Di sisi lain, pendapatan non-bunga tercatat Rp 10,2 triliun.
Secara total, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp 38,5 triliun atau naik 2,4 persen (year on year/yoy). Dimana pada semester I 2020, BCA membukukan Rp 37,57.
“Performa BCA solid pada semester I 2021. Kami menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pemerintah dan regulator atas dukungan yang luar biasa, dan tentunya kepada seluruh nasabah,” ucap Jahja dalam paparan kinerja secara virtual, Kamis (22/7/2021).
Baca juga: Lewat Integrasi Aplikasi blu dan Blibli, BCA Digital Perkuat Ekosistem Digital Indonesia
“Hingga Juni 2021, kami melihat juga beberapa sektor ekonomi mulai bertumbuh,” sambungnya.
Jahja juga menyebutkan, per Juni 2021, kredit tumbuh 0,8 persen di sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd), ditopang oleh segmen korporasi dan kredit pemilikan rumah (KPR) yang naik masing-masing 2,1 persen dan 3,8 persen.
Kemudian, kinerja dana pihak ketiga BCA juga menunjukkan angka yang baik. CASA (current account and saving account) di periode semester I 2021 tercatat Rp697,1 triliun, dan deposito mencapai Rp198,2 triliun.
Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga di tumbuh 17,5 persen dari periode yang sama tahun lalu. Dari Rp 761,6 triliun menjadi Rp 895,2 triliun.
“Dengan memanfaatkan basis nasabah yang besar serta memperkuat ekspansi ekosistem digital, BCA mampu mempertahankan kekuatan di segmen perbankan transaksi sebagai penggerak pendanaan CASA yang solid,” ujar Jahja.
“Dalam beberapa waktu ke depan, kami akan mencermati dinamika situasi, khususnya selama periode kebijakan PPKM Darurat yang ditetapkan,” pungkasnya.