Gandeng 7 Perusahaan Kertas, Kemenperin Buka Program Pendidikan D1
BPSDMI bekerja sama dengan tujuh perusahaan industri kertas untuk membuka program setara D1 Teknologi Kertas.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) bekerja sama dengan tujuh perusahaan industri kertas untuk membuka program setara D1 Teknologi Kertas.
Lulusan program ini nantinya akan ditempatkan bekerja di tujuh perusahaan tersebut, yaitu PT Eco Paper Indonesia, PT Surabaya Mekabox, PT Kertas Padalarang, PT Enggal Subur Kertas, PT Pemalang Agro Wangi, PT Budi Makmur Perkasa, serta PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk Serang Mill.
"Keberadaan SDM terampil menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan industri, di mana industri merupakan salah satu sektor yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan berharap peserta program ini memanfaatkan kesempatan ini dengan baik," tutur Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan, Kamis (22/7/2021).
Baca juga: Pengusaha Teriak Minta Kompensasi Tarif Listrik, PLN : Kami Juga Industri
Penyelenggaraan Program Setara D1 Teknologi Kertas ini merupakan bagian dari program Kemenperin yang memfasilitasi 899 mahasiswa untuk bisa mengikuti pendidikan vokasi dan bisa langsung bekerja di industri, yang berasal dari 10 provinsi dan 12 kabupaten/kota di Indonesia.
"Kebutuhan tenaga kerja industri kertas dan barang kertas sebanyak 241.651 pada tahun 2020, sedangkan kebutuhan pada tahun 2021 diperkirakan bertambah mencapai 10.563 orang," ungkapnya.
Industri pulp di Indonesia mampu berdaya saing dengan menempati peringkat ke delapan dunia dan industri kertas di peringkat ke enam dunia.
Daya saing ini, selain ditopang oleh ketersediaan bahan baku, juga didukung dengan adanya SDM industri kompeten dan pemanfaatan teknologi.
Baca juga: Tingkatkan Ekspor, Kemenperin Sasar Tiga Wilayah Ini
Apalagi, perkembangan permintaan global terhadap produk industri pulp dan kertas, baik di dalam negeri maupun ekspor masih menjanjikan, di antaranya, produk kertas tissue, kertas kemasan dan sebagainya.
Bahkan, dengan tren transaksi e-commerce yang makin meningkat, juga dapat mendorong kebutuhan kertas untuk kemasan kertas dan karton sehingga industrinya bisa tumbuh.