Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - PT Bank Danamon Tbk (BDMN) mencatatkan pertumbuhan laba bersih setelah pajak sebesar 18 persen menjadi Rp 998 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 845 miliar. 

Hal ini didorong oleh pertumbuhan 11 persen pada kredit di segmen enterprise banking yang terdiri dari segmen perbankan korporasi dan komersial, serta institusi keuangan. 

Perusahaan juga membukukan pertumbuhan sebesar 10 persen pada giro dan tabungan yang menandakan struktur pendanaan bank tetap baik. 

“Pandemi masih belum usai dan terus memberikan dampak perekonomian yang tidak menentu. Kami menerapkan sejumlah insiatif sejak pandemi seperti restrukturisasi kredit, secara proaktif meningkatkan provisi, dan memperkuat kolaborasi dengan MUFG," ujar Direktur Utama Bank Danamon Yasushi Itagaki saat konferensi pers secara virtual, Senin (28/7/2021). 

Baca juga: MotionBanking Gandeng Jasa Marga Pacu Digital Banking dan Transaksi Cashless

Yasushi menjelaskan, inisiatif itu dilakukan untuk meningkatkan waralaba nasabah serta memberikan layanan tanpa batas terhadap ekosistem rantai nilai. 

"Kami yakin inisiatif ini akan membuat kami berbeda dan menjadi lebih kuat pasca pandemi. Di usia kami yang tahun ini menginjak 65 tahun, Danamon terus berupaya meningkatkan layanan perbankan untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan keuangan nasabah dan mitra," katanya.

Baca juga: HUT Ke-65, Danamon Gelar Festival Virtual, Ini Ragam Kegiatannya

Selama pandemi, dia menambahkan, Danamon tetap memastikan nasabah dan mitra dapat menikmati layanan perbankan dengan terus meningkatkan kualitas dan mengembangkan infrastruktur digital. 

"Sejak awal pandemi, nasabah Danamon memiliki pilihan menggunakan layanan perbankan elektronik dan digital untuk kebutuhan dan kenyamanan bertransaksi seperti Danamon Online Banking, SMS Banking, ATM, Call Centre, dan tentunya D-Bank PRO yang baru diperbarui," kata Yasushi.