Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Saham Perusahaan Teknologi Global Kini Jadi Incaran Investor Indonesia

Saham-saham perusahaan teknologi global kini jadi incaran investasi produk asuransi plus investasi dari Indonesia.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
zoom-in Saham Perusahaan Teknologi Global Kini Jadi Incaran Investor Indonesia
Tribunnews/Irwan Rismawan
President Director Prudential Indonesia, Jens Reisch (kanan) bersama Head of Product Development Prudential Indonesia, Himawan Purnama saat peluncuran PRUTotal Critical Protection (PRUTop) dan PRUTotal Critical Protection Syariah (PRUTop Syariah) di Jakarta, Senin (13/1/2020). Melalui seluruh keunggulan rangkaian produk ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat mewujudkan hidup tenang dengan perlindungan total. Tribunnews/Irwan Rismawan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saham-saham perusahaan teknologi global kini jadi incaran investasi produk asuransi plus investasi dari Indonesia.

Hal ini dinilai wajar karena berinvestasi di saham-saham perusahaan teknologi global dinilai mampu memberikan hasil investasi atau imbal hasil yang lebih stabil.

Baca juga: IFG Life Fokus Garap Produk Asuransi Proteksi dan Investasi Berisiko Rendah

Tren yang saat ini berkembang, teknologi sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari manusia dan telah diadopsi oleh semua lini industri, seperti retail (e-commerce), media, otomotif, kesehatan, dan pendidikan.

President Director of Prudential Indonesia Jens Reisch mengatakan, industri asuransi saat ini melihat ada potensi besar di sektor teknologi yang  terus bertumbuh dengan pesat dan semakin diminati oleh masyarakat di dunia.

Baca juga: Kementan dan Jasindo Kolaborasi Jalankan Asuransi Tani Berbasis Area

Mengutip data yang dirilis McKinsey Global Research 2020, sektor teknologi dalam beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan seiring dengan bertambahnya adopsi masyarakat dan ketergantungan terhadap teknologi dalam kehidupan sehari-hari seperti e-commerce, e-banking, e-learning serta saluran hiburan. 

Di Indonesia, pengguna internet pada awal 2021 ini mencapai 202,6 juta jiwa. Jumlah ini meningkat 15,5 persen atau 27 juta jiwa jika dibandingkan pada Januari 2020 lalu.

Berita Rekomendasi

Menurut Jens Reisch, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan teknologi global makin memiliki posisi yang menguntungkan.

Baca juga: Kementan dan Jasindo Kolaborasi Jalankan Asuransi Tani Berbasis Area

Dengan performa yang telah melampaui kinerja indeks dalam beberapa tahun terakhir dan semakin tingginya ketergantungan pada teknologi baik di tengah dan pascapandemi, diperkirakan sektor ini akan terus tumbuh dengan pesat.

Dilatar belakangi teumuan tersebut Prudential merilis produk dana investasi (fund) PRULink US Dollar Global Tech Equity Fund hasil kerjasama Prudential dan Bank UOB Indonesia dan Standard Chartered Bank.

Dana investasi dalam mata uang US Dollar ini mengajak nasabah investornya berinvestasi di saham-saham perusahaan teknologi global demi mendapatkan hasil investasi yang lebih optimal dan stabil dalam jangka panjang. 

Jens Reisch merinci, produk dana investasi ini terdiri dari Dana iInvestasi PRULink US Dollar Global Tech Equity Fund pada Produk Asuransi Dasar VERSALink Maxima Protection Plus hasil kerja sama dengan Standard Chartered Bank Indonesia, dan produk asuransi dasar BUILDERAssurance Account Max dan BUILDERInvestor Account Max kerja sama dengan Bank UOB Indonesia.

"Kami optimistis Dana Investasi PRULink US Dollar Global Tech Equity Fund dapat diterima dengan baik oleh nasabah karena berpotensi memberikan imbal balik yang optimal untuk jangka panjang di tengah situasi ekonomi yang masih menantang," ungkapnya.

PRULink US Dollar Global Tech Equity Fund telah mulai dipasarkan lewat Bank UOB Indonesia sejak 28 Juni 2021 dan Standard Chartered Bank Indonesia pada 5 Juli 2021 yang lalu dan sangat sesuai bagi nasabah dengan profil investasi yang agresif.

Jens mengatakan, dalam mengelola dana yang diinvestasikan nasabah pihaknya menerapkan prinsip kehati-hatian terutama dalam memilih saham dan fokus berinvestasi di sektor-sektor yang cenderung tangguh ketika pertumbuhan ekonomi melambat dan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang, salah satunya adalah sektor teknologi.

Jens mengatakan, pihaknya senantiasa mengacu pada praktik tata kelola perusahaan yang baik serta penerapan praktik-praktik investasi yang berkelanjutan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas