Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Warga Australia Rela Rogoh Kocek Rp 37 Juta untuk Pulang ke Negaranya

Brendan Nuir, mengaku saat ini diminta untuk membantu memulangkan warga negara Australia dari Indonesia.

Editor: Sanusi
zoom-in Warga Australia Rela Rogoh Kocek Rp 37 Juta untuk Pulang ke Negaranya
WARTA KOTA/WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pengusaha biro perjalanan wisata di Lombok bernama Brendan Nuir, mengaku saat ini diminta untuk membantu memulangkan warga negara Australia dari Indonesia.

Nuir yang merupakan warga negara Australia ini, sedang berupaya untuk memulangkan rekan senegaranya menggunakan jalur laut untuk kembali pulang.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Australia Gandeng Qantas Airlines untuk Evakuasi Warganya dari RI

Menurut laporan dari The Australian yang dikutip Kamis (29/7/2021), menurutnya para rekan senegaranya bahkan tidak ragu untuk mengeluarkan dana 3.500 dolar Australia atau Rp 37 juta untuk kembali pulang menggunakan kapal phinisi.

Baca juga: Arab Saudi Ancam Warganya Tak Boleh Bepergian selama 3 Tahun Jika Nekat Kunjungi RI dan Negara Ini

"Sebelumnya pada 2020 lalu, beberapa orang asal Australia juga menyewa kapal untuk kembali pulang tetapi tidak diizinkan oleh pemerintah Indonesia," ucap Nuir.

Saat ini menurut Nuir, pihaknya sedang menunggu izin dari pemerintahan Australia di Darwin untuk melakukan perjalanan dan berlabuh disana.

Sewa Qantas

BERITA REKOMENDASI

Sementara itu pemerintah Australia juga akan bekerja sama dengan maskapai penerbangan Qantas Airlines, untuk mengatur penerbangan untuk warga negaranya yang berada di Indonesia.

Menurut laporan dari situs The Sydney Morning Herald pada Kamis (29/7/2021), setidaknya sebanyak 800 orang warga negara Australia telah melakukan pendaftaran untuk penerbangan ekspatriat ini.

Pemulangan warga negara Australia ini sendiri, karena Indonesia saat ini menjadi pusat penyebaran Covid-19 secara global.

Kerja sama pemerintah Australia dengan Qantas sendiri, karena saat ini maskapai Garuda Indonesia telah mengurangi jadwal penerbangan dari Jakarta ke Sydney yang membuat harga tiket melambung tinggi hingga 12 ribu dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 170 juta.

Selain itu upaya pemulangan warga Australia ini juga terkendala oleh Singapura yang menghalangi penumpang dari Indonesia untuk transit ke negara tersebut karena wabah virus delta.


Juru Bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan, pihaknya tengah mencari semua opsi untuk menyediakan fasilitas pemulangan warga negaranya dari Indonesia.

"Kami bekerja sama dengan Qantas dalam opsi penerbangan komersial, untuk memfasilitasi warga negara Australia yang ingin kembali," ucap Juru Bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia.

Ia juga mengungkapkan, bahwa 780 warga Australia termasuk yang menetap di Indonesia saat ini terdaftar ingin kembali pulang ke negaranya.

Qantas sendiri dikabarkan akan melakukan penerbangan pulang beberapa warga negara Australia di Indonesia dalam waktu dekat ini.

Sebelum Australia, pemerintah Jepang juga telah mengambil kebijakan untuk melakukan evakuasi terhadap warganya yang berada di Indonesia.

Evakuasi yang dilakukan oleh Pemerintah Jepang tentu bukan tanpa alasan, pasalnya tercatat pandemi Covid-19 telah mengakibatkan 14 warganya meninggal dunia di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi yang mengungkapkan, data terakhir pada 12 Juli 2021 tercatat 14 orang warga negaranya meninggal di Indonesia.

Jepang pun akhirnya mengatur penerbangan khusus bagi warga negaranya yang ingin pulang."Kami mulai mempertimbangkan untuk mengatur penerbangna khusus untuk orang Jepang di Indonesia agar dapat kembali pulang," ucap Motegi, Selasa (13/7/2021).

Sementara itu menurut laporan dari Nikkei Asian yang dikutip pada Rabu (14/7/2021), Jepang telah menyiapkan penerbangan khusus dari Indonesia untuk warganya pada hari ini.

Evakuasi yang dilakukan Jepang untuk warganya ini menggunakan maskapai asal Jepang yaitu All Nippon Airways yang melakukan penerbangan langsung dari Indonesia.

Langkah ini, menurut Sekretaris Kabinet Pemerintah Jepang Katsunobu Kato, menjadi upaya Jepang dalam melindungi warganya di Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas