Pasar Membaik, Laba Bersih Divisi Otomotif Grup Astra Melesat 362 Persen Jadi Rp 3,3 Triliun
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil nasional naik 51 persen menjadi 393.000 unit pada semester pertama tahun 2021.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laba bersih dari divisi otomotif grup Astra International Tbk naik 362 persen menjadi Rp3,3 triliun, didorong oleh membaiknya pasar otomotif nasional pada semester I 2021 dan penanganan pandemi Covid-19.
Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur Astra International Tbk menyatakan, lonjakan laba divisi otomotif grup Astra semester I tahun ini terutama pada segmen roda empat (yang diuntungkan oleh insentif sementara pajak penjualan barang mewah).
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil nasional naik 51 persen menjadi 393.000 unit pada semester pertama tahun 2021.
Pada periode sama, penjualan mobil Astra naik 50% menjadi 210.000 unit, dengan pangsa pasar stabil sebesar 53%.
Total ada delapan model baru dan enam model revamped telah diluncurkan pada semester pertama 2021.
Di sisi lain, penjualan sepeda motor secara nasional naik 30 persen menjadi 2,5 juta unit pada semester pertama tahun 2021, berdasar data pada Kementerian Perindustrian RI.
Baca juga: Astra Serahkan Bantuan Tahap Ketujuh Sebesar Rp30 Miliar untuk Masyarakat Terdampak Pandemi Covid-19
Penjualan sepeda motor Honda Astra naik 29% menjadi 1,9 juta unit dengan pangsa pasar yang stabil. Empat model baru dan tujuh model revamped telah diluncurkan pada semester pertama 2021.
Bisnis terkait otomotif, yakni bisnis komponen grup Astra di PT Astra Otoparts Tbk
(AOP) mencatatkan laba bersih sebesar Rp267 miliar dibandingkan rugi bersih
sebesar Rp296 miliar pada semester pertama tahun lalu.
Baca juga: Profil Lily Soeryadjaya, Istri Pendiri Astra: Sosok Sederhana, Nikah di Catatan Sipil Naik Becak
Hal tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari segmen pabrikan (original equipment manufacturer) dan pasar suku cadang pengganti (replacement market).
"Pendapatan bersih konsolidasian Grup Astra pada semester pertama 2021 mencapai Rp 107,4 triliun, naik 20% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," ungkap Djony Budiarto Tjondro.
Baca juga: FIFASTRA Siapkan Insentif Diskon untuk Pembiayaan Motor Bertenor 36 Bulan
Sementara, laba bersih Grup mencapai Rp8,8 triliun, 22% lebih rendah dibandingkan dengan semester pertama tahun 2020 ketika Grup memperoleh keuntungan dari penjualan saham Bank Permata.
Tanpa memperhitungkan keuntungan penjualan ini, laba bersih Grup meningkat 61 persen, terutama disebabkan kinerja divisi otomotif yang lebih baik.
Nilai aset bersih per saham pada 30 Juni 2021 sebesar Rp4.012, meningkat 4% dibandingkan
pada 31 Desember 2020.
Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan divisi jasa keuangan Grup, mencapai Rp20,5
triliun pada 30 Juni 2021, dibandingkan Rp7,3 triliun pada akhir tahun 2020.
Hal ini didorong oleh kinerja penjualan yang membaik, serta realisasi belanja modal dan keperluan modal kerja yang lebih rendah. Jika volume penjualan terus membaik hingga akhir tahun, belanja modal dan modal kerja dapat mengalami peningkatan.
Sementara, utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup Astra meningkat dari Rp39,2 triliun pada akhir tahun 2020 menjadi Rp41,2 triliun pada 30 Juni 2021.