Industri Media Luar Ruang Tempuh Strategi Baru Agar Bisnisnya Bertahan di Masa Pandemi
Perusahaan media luar ruang harus memutar otak agar mampu bertahan di masa pandemi diantaranya dengan inovasi revenue calculator.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiolan Eko Purwanto
TRIBUNNEWS.COM - Krisis di masa pandemi Covid-19 menghantam hampir seluruh sektor bisnis dan lapisan masyarakat Indonesia termasuk perusahaan media luar ruang atau Out of Home (OOH) yang menyasar masyarakat yang beraktivitas di luar rumah.
"Cobaan awal pandemi itu luar biasa dan itu pun kami sendiri bingung karena ini baru pertama kali dan dirasakan oleh semua company. Semua brand minta review kontraknya, itu momen paling menyedihkan. Pandemi tidak ada duanya," ujar Komarudin Fuad, CEO perusahaan media luar ruang, Jaris & K.
Dia menuturkan, pihaknya harus memutar otak agar mampu bertahan di masa pandemi diantaranya dengan inovasi revenue calculator.
Dia menjelaskan, Jaris & K anak perusahaan agensi periklanan, PT Trimedia Imaji Rekso Abadi, menjalankan strategi ini dengan menyesuaikan biaya yang dimiliki oleh brand untuk kemudian dibuatkan iklan.
Baca juga: SMFG dan Dentsu Jepang Bentuk Perusahaan Bersama Bidang Periklanan
"Ketika pandemi ini, semua brand sebenarnya punya uang tapi terbatas. Bagaimana cara kita mengutilisasi uang terbatas mereka. Cara yang dilakukan yaitu revenue calculator. Jadi berapapun brand punya uangnya atau budget-nya kita ambil," jelas Komarudin.
Meski memakai strategi revenue calculator, Komarudin menegaskan secara value brand tidak dirugikan begitu pula bagi perusahaan. Di tengah keterbatasan ini pun, beberapa waktu lalu PT Trimedia Imaji Rekso Abadi meluncurkan campaign kolaborasi dengan para seniman Jakarta dalam ekshibisi instalasi seni pada pilar MRT.
Baca juga: Daftar 7 Agensi Periklanan Terbaik untuk Brand Managers 2021
Mengusung tagar #UntungGuediJakarta, campaign ini digerakkan untuk mendukung para seniman yang membutuhkan medium berekspresi melalui karya mereka di masa pandemi, serta menjadikan Jakarta sebagai kota yang ramah seni.
Sejumlah seniman dari berbagai arus berpartisipasi dalam campaign ini, sebut saja penyanyi Kunto Aji, label rekaman Sun Eater, hingga sejumlah creative agency (PopUP, Mayn Studio, AskTarra, Galo Solutions, Kreaby).
Baca juga: Gaet BTS, Bank KB Kookmin Kenalkan Kampanye Periklanan Pertama di Indonesia
Para seniman tersebut saling berkolaborasi menghadirkan hasil kreasi mereka di pilar-pilar MRT di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan. PT Trimedia Imaji Rekso Abadi juga sempat melakukan aksi sosial dengan memanfaatkan media luar ruang yang mereka miliki.
"Kami punya banyak infrastruktur advertising terutama di MRT Jakarta. Advertising tidak hanya medium komersil untuk brand beriklan, tapi juga pembawa pesan sosial untuk warga Jakarta yang terdampak Covid-19," ujarnya.
Dari gagasan itu pihaknya berkolaborasi dengan para seniman terutama yang berkebutuhan khusus yang notebene sangat jarang terekspos, sehingga ketika berkolaborasi dan disambut baik akhirnya tercetuslah ide untuk kolaborasi ini,” ujar Komarudin.
Di media luar ruang berupa pilar-pilar MRT berbentuk LED tersebut, terpampang karya lukis tentang multikultural Kota Jakarta dari para seniman berkebutuhan khusus.
Aksi sosial yang mengusung tagar #MemilihGigih ini, diharapkan bisa memberi ruang pada semua seniman tanpa melihat perbedaan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.