Di Masa Pandemi, Jamkrindo Jamin Kredit UMKM Capai Rp 475 Triliun
Jamkrindo telah membantu 19,5 juta UMKM dengan penjaminan total plafon kredit Rp 475 triliun hingga Juni 2021.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Jaminan Kredit Indonesia (Persero) atau Jamkrindo telah membantu 19,5 juta UMKM dengan penjaminan total plafon kredit Rp 475 triliun hingga Juni 2021.
Direktur Bisnis Penjaminan Jamkrindo Suwarsito mengatakan, penjaminan kredit bagi UMKM menjadi fokus utama perseroan saat situasi sulit akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: Jamkrindo Berbagi Hewan Kurban untuk Masyarakat
"Di masa pandemi, tetap ada penjaminan agar pelaku UMKM tetap bangkit bisa mengembangkan usaha kembali. Kami bantu akses ke sumber pembiayaan," kata Suwarsito dalam webinar, Kamis (5/8/2021).
Sedangkan untuk Kredit Modal Kerja Pemulihan Ekonomi Nasional (KMK PEN) yang diluncurkan pada Juli 2020, Jamkrindo sudah menjaminkan satu juta UMKM baik dengan pola konvensional maupun syariah dengan plafon yang dijaminkan Rp17,5 triliun.
Baca juga: Jamkrindo Pacu UMKM Naik Kelas
Ia mengakui, pandemi berdampak pada permodalan UMKM.
Dengan program penjaminan KMK PEN diharapkan pelaku perbankan tidak ragu untuk menyalurkan kredit khusus UMKM karena pemerintah memberi jaminan KMK PEN.
"Peran Jamkrindo untuk penjaminan KMK PEN. Dalam KMK PEN, plafon kredit mencapai Rp10 miliar dan jangka waktu kredit bisa sampai 3 tahun. Ada subsidi premi imbal jasa penjamin yang dibayarkan pemerintah, ada dukungan loss limit dari pemerintah," kata dia.
Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan OVO Harumi Supit menambahkan pihaknya juga ikut mendorong UMKM bersaing di era digital, terutama di masa pandemi.
"Yang selalu kami jabarkan adalah strategi untuk bersaing yaitu digitalisasi. Dengan ekosistem digital, teknologi, dan platform maka UMKM akan mendapatkan banyak manfaat untuk memperluas jangkauan pasar," tuturnya.
OVO sebagai dompet digital merupakan pintu atau gateway menuju digitalisasi dengan QRIS sebagai kunci.
Sejak pandemi terjadi, transaksi digital dan adopsi QRIS semakin meningkat.