Masih Ada Pembatasan Mobilitas, Menteri Teten Sebut Perlambatan Ekonomi Berpotensi Terjadi
Teten Masduki menyebut, laju pertumbuhan perekonomian Indonesia di tahun ini berpotensi mengalami perlambatan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyebut, laju pertumbuhan perekonomian Indonesia di tahun ini berpotensi mengalami perlambatan.
Alasannya, pembatasan mobilitas masyarakat yang semakin diperketat imbas lonjakan kasus aktif Covid-19 di dunia dan juga termasuk Indonesia dalam beberapa waktu kebelakang.
Baca juga: Menteri Teten Ajak Milenial Berwirausaha Bantu Buka Lapangan Kerja
“Pembatasan aktivitas dalam menahan laju penularan covid-19, memberikan dampak negatif ekonomi di seluruh dunia dan juga Indonesia. Perlambatan ekonomi berpotensi terjadi,” ucap Menteri Teten dalam webinar tentang UMKM, Kamis (5/8/2021).
Namun, dirinya masih optimis perekonomian nasional bakal tumbuh sesuai dengan target yang dicanangkan pemerintah.
Baca juga: MenkopUKM Teten Masduki Kawal Anak Muda Menjadi Enterpreneur Baru
Hal tersebut terlihat dari adanya riset Mandiri Institute yang mengatakan, bahwa kegiatan para pelaku UMKM sudah mengalami perbaikan di kuartal II 2021.
Riset menunjukkan, 22 persen UMKM yang tadinya berhenti beroperasi, kini kembali menjalankan usahanya secara normal.
“Pada kuartal II 2021 kondisi UMKM nasional sudah mengalami perbaikan signifikan. Sebanyak 85 persen responden UMKM menjawab, kondisi usaha sudah mulai berjalan normal pada awal kuartal 2 tahun 2021,” lanjut Teten.
Baca juga: Menkop Teten Berharap Kaum Milenial Turun ke Sektor Pangan Ciptakan Lapangan Kerja
Maka dari itu, salah satu upaya Pemerintah dalam memulihkan perekonomian melalui Kementeriannya, yakni dengan menghadirkan program yang tepat sasaran dan efektif untuk para pelaku UMKM.
Sebagai informasi, Pemerintah saat ini terus menggelontorkan dana untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang terdiri dalam 5 klaster.
Hingga akhir Juli 2021 tercatat, realisasi program Pemulihan PEN sudah mencapai Rp 305,5 triliun.
Angka tersebut setara dengan 41 persen dari pagu anggaran yang sebesar Rp 744,75 triliun.
Penyaluran dana PEN ini salah satunya untuk klaster dukungan UMKM dan Korporasi. Yang realisasinya mencapai Rp 52,43 triliun, dari pagu sebesar Rp 162,40 triliun.
“Namun kita optimis, dengan melihat semangat UMKM di setahun pandemi ini, ekonomi akan bangkit,” papar Menteri Teten.
“Terkait hal ini pemerintah telah menyiapkan program pemulihan ekonomi nasional guna membantu pelaku koperasi dan UMKM agar dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19,” pungkasnya.