Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bisnis Terdisrupsi oleh Pandemi, Begini Strategi Transformasi Korporat di Sejumlah Perusahaan

Pandemi Covid-19 memaksa banyak perusahaan menata ulang strategi bisnisnya agar tetap bertahan, satu diantaranya melalui transformasi bisnis.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Bisnis Terdisrupsi oleh Pandemi, Begini Strategi Transformasi Korporat di Sejumlah Perusahaan
dok.
Webinar Indonesia Best Business Transformation: Rahasia Sukses Transformasi Bisnis di Era Disrupsi, Rabu (4/8/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pandemi Covid-19 memunculkan banyak tantangan baru bagi banyak perusahaan. Adopsi teknologi digital yang datang lebih cepat membuat banyak sektor bisnis terdisrupsi.

Hal demikian memaksa banyak perusahaan menata ulang strategi bisnisnya agar tetap bertahan. Satu diantaranya melalui transformasi bisnis.

Namun, upaya bertransformasi ini tidaklah mudah. Sebagian perusahaan berhasil beradaptasi di tingkat korporatnya, menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Namun ada juga yang tetap bertahan dengan pola dan perilaku bisnis lama.

PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk merupakan salah satu contoh yang berjuang keras melakukan transformasi bisnis di tengah badai Covid-19.

CEO PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk., Tommy Wattimena menyatakan, di 2021 ini perusahaannya yang bergerak di bisnis poultry nyaris bangkrut dengan kerugian ratusan miliar rupiah karena pandemi.

Selain itu, perusahaan juga dihadapkan pada tantangan berupa industrinya yang tidak efisien, terutama karena tidak efisiennya produksi jagung yang menyebabkan pakan utama unggas ini mahal.

Di sisi lain, pencatatan data dan manajemen bisnis unggas di Indonesia pun buruk. Hal ini membuat industri perbankan enggan masuk membiayai sektor ini.

Baca juga: Fokus Digitalisasi, Bank Banten Dorong Transformasi Perusahaan

Berita Rekomendasi

Dia memperkirakan, ke depan, industri poultry nasional akan menghadapi banyak tantangan baru. Diantaranya, masuknya ayam impor, terutama dari Brasil, sebagai konsekuensi dari hasil sidang WTO.

Baca juga: Jaga Ketahanan Pangan, Pupuk Kaltim Lakukan Transformasi Digital

"Inilah faktor-faktor mendorong kami melakukan transforasi,“ ujar Tommy Wattimena saat membagikan pengalaman transformasi bisnis yang dilakukan di internal perusahaannya pada acara Webinar & Virtual Awarding: Indonesia Best Business Transformation: Rahasia Sukses Transformasi Bisnis di Era Disrupsi yang diikuti Tribunnews, Rabu (4/8/2021).

Baca juga: Mau Ekonomi Bangkit? Bank Indonesia Ingatkan Pentingnya Transformasi Ekonomi

Tantangan luar biasa akibat disrupsi pandemi Covid-19 juga dihadapi PT Elnusa Petrofin. Direktur Utama PT Elnusa Petrofin Harus Syahrudin mengatakan, bisnis Elnusa antara lain mengelola angkutan darat bahan bakar minyak penugasan pemerintah (PSO) dan BBM Non PSO, serta penjualan BBM industri, marine dan pelumas, hingga bisnis chemical trading.

Tiba-tiba perusahaannya dihadapkan pada tantangan jatuhnya harga minyak mentah dan turunnya konsumsi bahan bakar kendaraan karena Covid-19. Perusahaan juga nenghadapi tantangan fluktuasi kurs dolar AS.

Baca juga: Transformasi ke Digital, UMKM Bisa Perluas Pasar Lewat Toko Kelontong Blibli Mitra

Pihaknya kemudian memutuskan melakukan 7 langkah transformasi bisnis. Pertama, memastikan layanan perusahaan tidak terganggu, memastikan kelancaran rantai pasok, memastikan kehandalan aset dan menyelesaikan pembangunan aset operasional.

Pihaknya juga memastikan proses bisnis normal termasuk menjalankan strategi digitalisasi, mengontrol arus kas dan pengeluaran hingga mengelola risiko dalam belanja modal.

Tantangan yang memaksa perusahaan bertransformasi juga dihadapi manajemen PT Pegadaian (Persero).

Menurut Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto, saat ini terjadi perubahan luar biasa di eksternal perusahaan, dan berdampak langsung pada kinerja bisnis perseroan.

Sementara di sisi internal perusahaan yang dipimpinnya juga masih menghadapi sejumlah masalah.

Antara lain, praktik manajemen bisnis yang sebagian masih tradisional (manual dan paper-based), tergantung pada single channel (outlet), bunga pinjaman kurang fleksibel, serta teknologi belum up-to-date.

Tantangan lain yang dihadapi dalam transformasi bisnis di perusahaannya adalah budaya kerja yang cenderung pasif alias menunggu nasabah datang.

Jika beragam tantangan tersebut tidak direspons dengan baik, akan membuat bisnis perusahaannya tergerus oleh para pesaing baru yang masuk.

Kondisi demikian, menurut Kuswiyoto memaksa perusahaannya melakukan transformasi bisnis.

Webinar ini juga menghadirkan pengalaman transformasi bisnis di dua perusahaan lainnya.

Masing-masing disampaikan oleh Direktur PT Pyridam Farma Tbk Yenfrino Gunadi dan Chief Digital Officer Allianz Life Indoesia MikeSutton.

Kemal Effendi Gani, Group Chief Editor SWA mengatakan, dalam menajalankan transformasi bisnis berlaku one size does not fit all.

“Desain program transformasi suatu perusahaan tak bisa begitu saja diterapkan di perusahaan lain. Sebab, problem dan tantangan bisnis yang dihadapi masing-masing perusahaan berbeda, apalagi bila industrinya berbeda," ujarnya.

Selain itu, ukuran bisnis dan kompleksitas perusahaan tentu berbeda-beda.

"Best practices sebagaimana ditunjukkan oleh 15 perusahaan partisipan terbaik tentu lebih sebagai referensi,” jelasnya.

Dari paparan para partisipan, ada beragam cara transformasi bisnis yang dipraktikkan di perusahaan mereka.

Pertama, mentransformasi model bisnis dan portofolio bisnis. Perusahaan mentransformasi apa yang ditawarkannya, menentukan siapa pelanggannya, apa revenue stream-nya, dan apa saja jenis lini bisnisnya.

Kedua, mentransformasi struktur organisasi. Di sini perusahaan melakukan penyesuaian struktur organisasi yang dinilai sesuai dengan kebutuhan pasar/pelanggan.

Ketiga, mentransformasi proses bisnis dan operasional perusahaan, yang umumnya diarahkan untuk efisiensi proses bisnis.

Di sini biasanya perusahaan memanfaatkan teknologi digital, misalnya teknologi otomasi, aneka aplikasi bisnis, ataupun kanal-kanal bisnis berbasis teknologi internet.

Keempat, mentransformasi sumber daya manusia (SDM). Yang biasanya ditransformasi adalah pola pikir (mindset) karyawan, serta penambahan skill baru (reskilling dan upskilling) agar sesuai dengan orientasi dan model bisnis baru perusahaan.

Selain webinar,digali juga best practices transformasi bisnis yang dilakukan berbagai perusahaan di Indonesia lewat program ‘Indonesia Best Business Transformation”.

Tahun ini, ada 22 partisipan (perusahaan) yang berhak maju ke babak penjurian final. Berdasarkan hasil penilaian, Dewan Juri menetapkan 15 partisipan terbaik sehingga layak digolongkan sebagai best practices.

Tiga perusahaan, yakni Sreeya Sewu, Pegadaian, dan Sasa Inti, termasuk dalam barisan 15 perusahaan partisipan terbaik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas