BRI Targetkan Portofolio Kredit UMKM Tembus 85 Persen pada 2025
BRI menargetkan portofolio kredit UMKM mampu menembus 85 persen dari total keseluruhan portofolio kreditnya.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menargetkan, portofolio kredit UMKM mampu menembus 85 persen dari total keseluruhan portofolio kreditnya.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, target tersebut akan direalisasikan pada tahun 2025.
Sebagai informasi, kinerja penyaluran kredit BRI tercatat mengalami pertumbuhan yang positif hingga kuartal II 2021, yakni mencapai Rp 929,40 triliun.
Dari total nilai yang dipaparkan, portofolio kredit UMKM sebesar 80,62 persen dari total portofolio kredit BRI secara keseluruhan atau senilai Rp749,33 triliun.
“Secara umum, terjadi pertumbuhan portofolio kredit UMKM yang tercatat 80,62 persen dari total portofolio kredit BRI. Angka ini meningkat dibandingkan periode yang sama, karena tahun sebelumnya 78,58 persen,” jelas Sunarso saat konferensi pers terkait paparan kinerja kuartal II 2021, Jumat (6/8/2021).
Baca juga: Cairkan Dana BLT UMKM Rp 1,2 Juta Tanpa Perlu Antre, Login eform.bri.co.id/bpum
“Angka tersebut akan terus ditingkatkan, dan perseroan menargetkan tembus 85 persen pada tahun 2025,” lanjut dia.
Sunarso juga menjelaskan secara detail besaran penyaluran kredit di masing-masing segmennya.
Penyaluran pada segmen mikro tercatat mengalami pertumbuhan 17 persen, yakni sebesar Rp 366,56 triliun.
Dimana pada kuartal II 2020, penyaluran kredit mikro BRI senilai Rp313,41 triliun.
Untuk penyaluran kredit segmen kecil dan menengah, tercatat sebesar Rp 236,82 triliun.
Baca juga: Kredit Mikro BRI Tumbuh 17 Persen di Kuartal II 2021
Sementara, untuk kredit konsumer dan korporasi, masing-masing tercatat sebesar Rp 145,94 triliun dan Rp 180,07 triliun.
“Kredit secara konsolidasi sampai Juni 2021, BRI telah menyalurkan kredit Rp 929,4 triliun. Angka ini tumbuh positif dibandingkan kredit BRI di kuartal II 2020. Yang pada saat itu hanya Rp 922,97 triliun,” ucap Sunarso.
“Yang jadi penopang utama pertumbuhan kredit adalah kredit mikro. Tercatat Rp 366, 56 triliun yang itu artinya tumbuh 17 persen secara year on year (yoy),” ujarnya.