Pacu Transformasi Perbankan Melalui Adopsi BI-FAST
Untuk menjalankan program BI-FAST, bank perlu didukung oleh infrastruktur dan aspek operasi yang kompleks.
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perbankan didorong untuk segera siap mengimplementasi BI-FAST Payment, pengganti SKNBI yang akan mulai diberlakukan regulator pada akhir 2021.
Namun, untuk menjalankan program BI-FAST, bank perlu didukung oleh infrastruktur dan aspek operasi yang kompleks.
Dalam rangka mendukung modernisasi transaksi digital melalui implementasi program BIFAST yang akan menggantikan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).
BI-FAST merupakan salah satu wujud dari implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 yang akan diproyeksikan sebagai alat pembayaran ritel nasional bagi para pelaku industri, ritel, dan UMKM melalui transaksi secara online yang direncanakan mulai berlaku pada akhir 2021.
Baca juga: Aplikasi INGENIUM Telkomsigma Diganjar Penghargaan Stevie Awards 2020
Bukan hanya pada segmen perbankan saja, implementasi BI-FAST menjadi mandatory tools yang diperlukan guna mewujudkan aktivitas transaksi digital agar berjalan real-time baik di Bank atau Lembaga Keuangan Non-Bank dan nasabah selama 24x7 guna mempercepat sistem kliring transaksi keuangan.
Namun melihat waktu yang semakin dekat menuju akhir tahun, saat ini bank dihadapi fakta bahwa implementasi BI-FAST perlu ditunjang oleh dukungan sistem operasi dan infrastruktur IT secara end-to-end yang perlu disiapkan dengan memperhatikan operational excellence serta aspek cost leadership.
Guna merealisasikan upaya strategis Bank Indonesia dalam mendorong pemerataan transaksi digital perbankan secara nasional melalui digital platform, Telkomsigma menghadirkan DigiX BI-FAST sebagai ekosistem solusi yang dikemas end-to-end untuk mendukung industri perbankan dan keuangan dalam membangun platform transaksi digital
di Indonesia.
“DigiX juga menganut Open API, sehingga perbankan dengan mudah dapat mengintegrasikan antara Bank dan fintech, serta aplikasi lainnya. Selain itu dengan adanya teknologi Artificial Intelligent dan Machine Learning akan meningkatkan value bagi Bank dalam memberikan layanan sesuai dengan customer experience nasabah” ujar Bhimo Aryanto, CEO Telkomsigma.
Solusi DigiX dapat mendukung setiap Bank, khususnya buku 1 dan 2 atau menyasar 70% segmen perbankan di Indonesia untuk mengimplementasi sistem BI-FAST dengan cepat, mudah, andal dan terjangkau dari segi biaya implementasi melalui tersedianya skema managed services yang efektif dan efisien, serta telah sesuai dengan spesifikasi teknis dari Bank Indonesia.
Adapun komponen solusi dari DigiX terdiri dari aplikasi BI-FAST module yang merupakan converter ISO 20022 beserta infrastruktur module, infrastruktur untuk BI-FAST connector, Host Security Module (HSM), Database Oracle, Network & Security dengan standar ISO 27000, serta managed services untuk mendukung aspek operasional dan juga sistem monitoring.
Selain memberikan kemudahan melalui managed services, DigiX juga berorientasi pada skalabilitas bisnis melalui opsi penggunaan resources yang fleksibel.
Dengan begitu, seluruh komponen sistem dari DigiX dapat dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan perbankan.
Seperti contohnya, Bank tidak perlu langsung memiliki 100 TPS di awal, namun dapat start from small.
Untuk memenuhi aspek requirement secara menyeluruh, DigiX-BI Fast dirancang sebagai all-in one solution yang meliputi seluruh ekosistem infrastruktur, module front-end & backend, dan juga connector yang dapat dimanfaatkan oleh perbankan untuk menenuhi kriteria dan standar operasi dari sistem B-FAST.
Jika dibandingkan dengan kompetitor, Telkomsigma memiliki keunggulan komprehensif sebagai penyedia end-to-end IT Services, Cloud, dan Data Center yang telah berpengalaman lebih dari 20 tahun.
Telkomsigma saat ini menyediakan DigiX BI-Fast yang di-develop secara in-house, berikut dengan ketersediaan network, Data Center Tier III, dan juga kapabilitas untuk melakukan implementasi secara total.
“Operasi DiGiX BI-FAST akan didukung oleh infrastruktur Data Center Tier III kami yang berada di Serpong dan Surabaya, yang meliputi site production, DRC & Testing untuk menjamin kontinuitas layanan dan keamanan operasi dari segi perbankan," pungkas Direktur Business & Sales Telkomsigma, Tanto Suratno.