Sukses Go Digital, UMKM Sepatu Ini Bikin Pegawainya Bisa Beli Tanah dan Cicil Rumah!
Vincent memiliki rencana dan ambisi membawa Shopatblow ke pasar dunia dengan bergabung di Program Ekspor Shopee sejak pertengahan 2020.
Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM – Setiap wirausahawan tentu memiliki parameter keberhasilannya masing-masing.
Tak hanya soal menggali profit atau menjangkau pelanggan sebanyak mungkin.
Wirausahawan sepatu wanita asal Tangerang, Vincent, punya persepktif unik lain soal ukuran keberhasilan usahanya, Shopatblow.
Bagi Vincent, keberhasilan usahanya diukur dari seberapa jauh para karyawannya dapat berkembang dan meningkatkan kualitas hidupnya.
“Keberhasilan Shopatblow bagi saya salah satunya diukur dari rasa bangga menyaksikan perjalanan salah satu karyawan yang sudah bersama saya dari nol. Kini dia bisa beli tanah sendiri untuk dirinya dan keluarganya,” ungkapnya, dikutip dari rilisan pers yang diterima Tribunnews, Sabtu (14/8/2021).
Bagi Vincent, pencapaian Shopatblow tidak terlepas dari dukungan karyawan dan pengrajin yang sudah ia anggap sebagai keluarga sendiri.
Perjalanan Shopatblow hingga tumbuh menjadi brand sepatu lokal wanita yang sudah dikenal seperti sekarang pun tidaklah singkat.
Bahkan, Vincent beberapa kali merasakan pengalaman pahit dalam perjuangannya, mulai dari nihilnya pendapatan, hingga terpaksa merugi demi mengambil kesempatan berjualan secara offline.
Berikut kisah singkat kesuksesan Shopatblow yang dirangkum Tribunnews.
Go digital membawa berkah
Perjuangan Vincent bersama para karyawan dan pengrajin Shopatblow mulai berbuah manis ketika mulai berjualan online melalui marketplace Shopee.
Adaptasi digital yang dilakukan Shopatblow tersebut berhasil memunculkan lonjakan permintaan hingga ribuan pasang sepatu saat berpartisipasi di kampanye akhir tahun Shopee pada tahun 2019.
Bersama dengan dua karyawan yang telah mendampinginya sejak awal, Vincent telah membangun pabrik dan kantor Shopatblow yang menjadi rumah kedua bagi lebih dari 180 karyawan dan pengrajin yang tersebar di lima daerah: Bogor, Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Tangerang.
Di usianya yang bahkan belum menginjak 25 tahun, Vincent berhasil membawa kesuksesan, tidak hanya bagi dirinya sendiri, tapi juga bagi banyak karyawannya. Ia turut bangga karena bisa menjadi saksi dari perkembangan para karyawan yang selama ini melangkah bersamanya.