Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Garuda Indonesia Bakal Potong Gaji 50 Persen Level Staff hingga Direksi

Tahun lalu Garuda Indonesia telah percepat pegawai kontrak sebanyak hampir 2.000 termasuk karyawan kontrak yang baru training

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Garuda Indonesia Bakal Potong Gaji 50 Persen Level Staff hingga Direksi
Screenshot
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melakukan upaya-upaya untuk tetap bertahan sebagai national flag carrier kebanggaan bangsa.

Berbagai upaya telah dilakukan dari merumahkan karyawan sampai menawarkan program pensiun dini.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan langkah terdekat yang akan dilakukan adalah memangkas gaji karyawan 50 persen dari level staff hingga direksi.

"Akhirnya kelihatan masih berat. Akhir Agustus akan kami umumkan akan ada pemotongan gaji dari semua karyawan sampe level direksi dan staff 30 persen sampai 50 persen," tutur Irfan diwawancara Tribun, Senin (16/8/2021).

Sementara untuk pilot rencananya akan dirumahkan bergantian.

"Kalau terbang dibayar gajinya, dan bila tidak terbang tidak dibayar," ucap Irfan.

Berita Rekomendasi

Tahun lalu pensiun dini, sudah 500 sampai 600 orang di 2020.

Baca juga: Yenny Wahid Pesan Cucu Perusahaan Garuda Indonesia Segera Direstrukturisasi  

Ia menyampaikan tahun lalu Garuda Indonesia telah percepat pegawai kontrak sebanyak hampir 2.000 termasuk karyawan kontrak yang baru training dan langsung diselesaikan.

"Karyawan kita turun dari 7.000 jadi 5.000 sekarang. Kita pikir itu sudah cukup, ternyata recovery tidak terjadi dan 1.100 di 2021 yang sudah mengajukan diri pensiun dini," tukasnya.

Selain itu, opsi dari perusahaan yakni cuti diluar tanggungan kepada karyawan yang mayoritas diambil karyawan hendak melahirkan atau ingin sekolah.

Sekitar 300 sampai 400 orang mengambil penawaran cuti diluar tanggungan.

"Kita bukan satu satunya BUMN yang kaya gini, tapi tidak ada konflik yang menjadi berita nasional. Saya terima kasih didukung karyawan pada pandemi sekarang. Ini situasi yang tidak enak, tidak terhindarkan juga untuk perusahaan," imbuh Irfan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas