Petrokimia Gresik Beralih Gunakan Listrik PLN 11,4 MW, Berhasil Tekan Biaya Hingga 12 Persen
Listrik menjadi energi utama bagi keberlangsungan operasi di Petrokimia Gresik yang memiliki luas wilayah sekitar 500 ha.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Demi meningkatkan keandalan pasokan, PT Petrokimia Gresik mempercayakan kebutuhan listrik sebesar 11,4 megawatt (MW) kepada PT PLN (Persero).
Sebelumnya BUMN pupuk ini mengandalkan listrik dari pembangkit milik sendiri.
Hal ini tertuang dalam perjanjian kerja sama Program Captive Incentive sebesar kurang lebih 11,4 MW antara PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur dengan Petrokimia Gresik.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, menyampaikan apresiasinya atas kerja sama sinergi BUMN ini.
Baca juga: Berkat Electrifying Agriculture PLN, Omzet Petani Buah Naga Naik Hingga 3 Kali Lipat
Berkat kerja sama dan program dari PLN ini, menurutnya Petrokimia Gresik dapat melakukan efisiensi biaya listrik hingga 12 persen.
“Bisa diturunkan total biaya listrik Petrokimia Gresik sampai 12 persen. Jadi sudah terlihat ini. Jadi kami yang banyak berterima kasih pada PLN sehingga sangat mendukung kami untuk efisiensi dan competitiveness” ujar Dwi, pada Senin (16/8/2021).
Baca juga: Diskon Token PLN 50% Diperpanjang hingga Desember 2021, Cara Klaim Tak Lagi via stimulus.pln.co.id
Dwi menyebutkan ada dua hal yang menjadi keunggulan komparatif untuk program ini, yakni tersedianya energi listrik yang lebih andal dan efisien.
Listrik menjadi energi utama bagi keberlangsungan operasi di Petrokimia Gresik yang memiliki luas wilayah sekitar 500 ha.
Petrokimia Gresik memiliki 31 pabrik yang terdiri dari 17 pabrik pupuk serta 14 lainnya pabrik bahan kimia yang mendukung pabrik pupuk. Pupuk yang dihasilkan menurutnya berkaitan dengan pertanian dan ketahanan pangan nasional sehingga menyangkut hajat hidup masyarakat Indonesia.
“Di tengah tugas kami tersebut dan tentunya di tengah persaingan industri yang sangat ketat saat ini, Petrokimia Gresik terus berniat melanjutkan peningkatan kinerja. Baik keunggulan daya saing, maupun kualitas dan hal lainnya. Di mana salah satunya sebagaimana saat ini dilakukan yaitu strategi efisiensi biaya dengan Petrokimia Gresik bisa terdepan dalam cost leadership,” jelasnya.
Baca juga: PLN Sulap Gas Tak Bermanfaat Jadi Oksigen untuk Pasien Covid-19, Produksi Hingga 2 Ton Per Hari
Dia menambahkan bahwa peralihan dengan menggunakan listrik PLN ini dapat membuat pemakaian listrik oleh Petrokimia Gresik lebih ramah lingkungan. Lebih jauh, Dwi pun berharap dapat merealisasikan kerja sama lainnya dengan PLN.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini pun mengaku bersyukur atas capaian efisiensi biaya listrik yang dapat dicapai oleh Petrokimia Gresik lewat Program ini.
“Kami ucapkan terima kasih kepada PT Petrokimia Gresik yang telah mempercayakan kebutuhan kelistrikannya kepada PLN dalam program Captive Incentive. Tentunya, kami juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian BUMN atas dukungannya untuk bersinergi antar BUMN" ungkap Zulkifli Zaini, Direktur Utama PLN.
Zulkifli menjelaskan, Captive Incentive merupakan program inovasi PLN untuk memenuhi harapan pelanggan, khususnya segmen Industri dan Bisnis, dengan melihat adanya kebutuhan dari sisi efisiensi finansial dan operasional. Skemanya melalui pengalihan sumber listrik pembangkit mandiri yang kemudian dialihkan pemakaiannya dengan pasokan listrik dari PLN.