Menhub: Pesawat Terbang Bertenaga Listrik Bisa Turunkan Biaya Operasional dan Emisi
Menurut Budi Karya, pengembangan pesawat udara bertenaga listrik saat ini masih dalam tahap penelitian.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia akan mengembangkan model pesawat terbang bertenaga listrik, yang saat ini masuk ke dalam tahap riset.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pengembangan pesawat terbang bertenaga listrik akan memicu harga tiket menjadi lebih ekonomis.
"Pengembangan pesawat ini dapat memberikan dampak terhadap lingkungan seperti menurunkan tingkat gas emisi karbondioksida, biaya operasional dan penurunan biaya tiket," kata Budi Karya dalam keterangannya, Kamis (19/8/2021).
Sebagai negara kepulauan, lanjut Budi Karya, industri penerbangan memiliki peran penting dalam membangun konektivitas dari satu wilayah ke wilayah lain dan juga sebagai penggerak ekonomi.
Baca juga: BPPT Sebut Pesawat N219 Amphibi Cocok di Negara Kepulauan Seperti Indonesia
"Maka dari itu, perlu adanya terobosan di industri penerbangan termasuk pengembangan teknologi yang efektif, efisien dan juga ramah lingkungan," ujar Budi Karya.
Sementara itu menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto menyebutkan, pesawat udara bertenaga listrik yang telah dikembangkan saat ini masih menggunakan baterai berukuran besar.
Baca juga: Dirut Garuda Ungkap Sudah Kembalikan 13 Pesawat ke Lessor Tahun Ini
"Hal ini berdampak pada berat pesawat udara lebih berat dibandingkan pesawat udara menggunakan mesin berbahan bakar fosil atau konvensional," kata Budi Karya.
Teknologi baterai yang berkembang saat ini, lanjut Novie, belum mampu digunakan untuk penerbangan dengan jarak tempuh jauh dengan waktu terbang lama.
"Maka dari itu, masih butuh penelitian dan pengembangan untuk dapat mewujudkan pesawat bertenaga listrik ini di Indonesia," kata Novie.