Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Analis Ungkap Peran BI Bantu Ekonomi, tapi Ancaman Tapering Menanti

BI telah membantu memenuhi kebutuhan likuiditas dengan melakukan quantitative easing di perbankan sebesar Rp 114,15 triliun

Editor: Sanusi
zoom-in Analis Ungkap Peran BI Bantu Ekonomi, tapi Ancaman Tapering Menanti
KONTAN/Carolus Agus Waluyo
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 3,5 persen, juga suku bunga deposit facility di level 2,75 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 4,25 persen.

Analis pasar modal Hans Kwee mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan di tengah prakiraan inflasi yang diperkirakan tetap rendah.

Baca juga: Pekan Ini, Pelaku Pasar Masih Fokus Wacana Tapering AS

"Selain itu, kebijakan ini juga sebagai upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. BI memastikan ketersediaan dana di industri perbankan masih sangat mencukupi dan longgar," ujar dia melalui risetnya, Senin (23/8/2021).

Hans menjelaskan, BI telah membantu memenuhi kebutuhan likuiditas dengan melakukan quantitative easing di perbankan sebesar Rp 114,15 triliun hingga 16 Agustus 2021.

Baca juga: Fed Belum Akan Jalankan Tapering, Ekonomi Amerika Serikat Diprediksi Kian Suram

"Kemudian untuk mendukung pembiayaan APBN, BI juga telah melakukan pembelian SBN di pasar perdana sebesar Rp 131,96 triliun. Jumlah ini yang terdiri dari Rp 56,5 triliun melalui mekanisme lelang utama dan Rp 75,46 triliun melalui mekanisme Greenshoe Option (GSO)," katanya.

Namun, dia menambahkan, yang menjadi perhatian pelaku pasar adalah bagaimana BI merespon kemungkinan tapering oleh The Fed atau Bank Sentral Amerika Serikat (AS) di tahun ini.

Berita Rekomendasi

"BI perlu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan menjaga suku bunga tetap kompetitif, sehingga arus modal asing tetap masuk ke Indonesia dan dapat menjaga agar rupiah tetap stabil," pungkas Hans.

Apa Itu tapering?

Mengutip laman Investopedia, tapering adalah kegiatan yang dilakukan bank sentral yang telah terlibat dalam pelonggaran atau quantative easing mengumumkan untuk mengurangi QE.

Hal ini dapat dilakukan dengan memperlambat pembelian aset. Dengan demikian kebalikan dari pelonggaran quantative easing (QE) yang diterapkan oleh bank sentral. Tapering dilakukan setelah kebijakan QE mencapai efek yang diinginkan dalam meransang dan stabilkan ekonomi.

Upaya tapering tersebut juga terutama ditujukan pada tingkat suku bunga dan upaya mengendalikan persepsi investor terhadap arah masa depan suku bunga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas