Kemenperin Ungkap Ekspor Perusahaan Furnitur Ini Naik 20 Persen Selama Pandemi
Meningkatnya ekspor PT SGS ini dikarenakan beberapa perusahaan furnitur di negara-negara lain tidak dapat beroperasi karena terdampak pandemi
Penulis: Lita Febriani
Editor: Eko Sutriyanto

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengungkap, perusahaan yang bergerak di bidang furnitur PT Sumber Graha Sejahtera (SGS) berhasil meningkatkan ekspor selama pandemi.
Tak tanggung-tanggung, PT SGS berhasil meningkatkan ekspor sebanyak 20 persen selama wabah virus corona.
"Ekspor Sumber Graha Sejahtera ini 60-70 persen karena pandemi. Dulu sebelum pandemi hanya 50 persen ekspornya.
Setelah adanya pandemi, dengan kesempatan beroperasi menggunakan IOMKI dari Kementerian Perindustrian menjadi 70 persen.
Jadi naik sekitar 10-20 persen dari sebelum pandemi ekspornya," terang Putu saat kunjungan kerja di pabrik PT Sumber Graha Sejahtera (SGS) di Jalan Raya Serang No KM 25, Balaraja, Kec. Balaraja, Tangerang, Banten pada Selasa (24/8/2021).
Baca juga: Sawit Menyumbang Devisa Ekspor 13 Miliar Dolar AS di Masa Pandemi Covid-19
Meningkatnya ekspor PT SGS ini dikarenakan beberapa perusahaan furnitur di negara-negara lain tidak dapat beroperasi karena terdampak pandemi.
"Ini terjadi karena di Malaysia, industri mereka beroperasinya bermasalah, demikian juga di Vietnam.
Makanya kita banyak mengambil pasar pesaing kita untuk memperluas ekspor," jelas Putu.
Kepala Divisi Operasional PT Sumber Graha Sejahtera Rudiyanto Tan, menyampaikan total kapasitas produksi perusahaan mencapai 800.000 m3 pertahun.
"Kita bersyukur sekali dengan adanya aturan dari Pemerintah yang mendukung industri.
Kalau tidak didukung, mungkin nasibnya akan sama seperti industri di Malaysia atau negara lain yang susah beroperasi dan biaya produksi tinggi, hingga akhirnya banyak yang tutup," tutur Rudi.
Baca juga: Furnitur yang Paling Dicari untuk Rumah dengan Ruang Terbatas
Rudi menambahkan, selama setahun terakhir, meski beroperasi di tengah Covid-19, ekspor memberi margin atau keuntungan besar bagi perusahaan.
"Alhamdulillah demand ke kita jadi lebih banyak, karena yang lain ngga bisa suplai dan kita bisa menangkap kesempatan itu untuk terus bertumbuh.
Kita sangat berharap mudah-mudahan pemerintah juga terus mendukung perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor.
Kita juga berusaha agar perusahaan tidak menjadi klaster penyebaran Covid di tempat kami. Alhamdulillah jumlah kasus di kita tidak terlalu banyak," terangnya.
Saat ini, PT SGS pun telah melaksanakan vaksinasi kepada karyawannya.
Sebanyak 98,1 persen karyawan SGS sudah menerima vaksinasi tahap pertama.