Sawit Berkontribusi Menjadikan Indonesia Sebagai Produsen Biodiesel
Biodiesel sebagai energi terbarukan lebih ramah lingkungan dibandingkan jenis fossil, di mana bahan bakunya berasal dari minyak sawit.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyatakan, sawit telah berkontribusi menjadikan Indonesia sebagai produsen Biodiesel.
Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman mengatakan, biodiesel sebagai energi terbarukan lebih ramah lingkungan dibandingkan jenis fossil, di mana bahan bakunya berasal dari minyak sawit.
"Biodiesel sawit tersebut, melalui pencampuran dengan minyak solar dalam bentuk B-30. Kita gunakan sebagai bahan bakar, sehingga mengurangi ketergantungan negara kita atas impor minyak bumi, sekaligus mengurangi defisit neraca perdagangan di sektor migas," ujar Eddy Abdurrachman dalam webinar "Kegiatan Journalist Fellowship Batch I", Selasa (24/8/2021).
Secara keseluruhan, Eddy menyampaikan, produk-produk dari sawit pun telah mewarnai kehidupan sehari-hari masyarakat.
"Familiar bagi rekan-rekan mungkin adalah minyak goreng dari sawit. Namun, sesungguhnya konsumsi minyak sawit dan turunannya lebih luas dari itu," katanya.
Adapun minyak sawit ada dalam produk sabun, shampoo, deterjen, lipstick, produk kosmetik, personal care, roti, cokelat, biskuit, krimer, margarin, dan susu formula bayi.
"Penggunaan minyak sawit dan turunannya yang merupakan minyak nabati dengan produktivitas tertinggi, menjadikan produk-produk tersebut dapat digunakan oleh segenap kalangan dengan harga relatif terjangkau," kata Eddy.