Kemenkeu: Indonesia Seharusnya Jadi Penggerak Ekonomi Syariah Dunia
Indonesia dinilai sudah semestinya menjadi pusat produsen halal dunia, bukan sekadar konsumen produk halal terbesar di dunia.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan, Indonesia dengan jumlah populasi muslim terbesar di dunia seharusnya dapat menjadi penggerak perekonomian syariah dan tidak hanya menjadi target market dan produk industri halal negara lain.
Indonesia dinilai sudah semestinya menjadi pusat produsen halal dunia, bukan sekadar konsumen produk halal terbesar di dunia.
“Untuk menjadi pusat produsen halal dunia, hal ini hanya dapat terwujud jika kita memiliki rantai nilai halal nasional yang kuat.
Baca juga: Kemenag Latih 90 Calon Pengawas Jaminan Produk Halal
UMKM sebagai bagian dari industri tentu menjadi faktor penting dalam menciptakan rantai nilai halal nasional dan global di Indonesia, baik sebagai produsen maupun sebagai penggerak ekonomi syariah,” ujar Tenaga Ahli Menteri Keuangan bidang Keuangan dan Keuangan Syariah Halim Alamsyah dalam acara "Kick Off Sinergi Akselerasi Pengembangan UMKM Industri Halal" secara daring, Rabu (25/08/2021).
Menurut Halim, acara ini penting karena Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) berperan sebagai katalisator terwujudnya visi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia.
Baca juga: Dikabarkan Mengandung Bahan Haram, MUI Pastikan KFC Bersertifikat Halal
KNEKS dituntut untuk terus mencari dan menginisiasi terobosan-terobosan dalam mengatasi permasalahan dan hambatan yang ada.
“Kick off sinergi dan akselerasi melalui penandatanganan perjanjian kerja sama dan deklarasi sinergi akselerasi penguatan UMKM dan bisnis industri halal akan dilakukan oleh tiga belas unit organisasi. Baik itu swasta dan pemerintah," pungkasnya.
Acara ini juga diharapkan akan menjadi gerakan mewujudkan terbentuknya ekosistem UMKM industri halal nasional secara lebih terpadu dan terorkestrasi dengan baik.