Tingkatkan Kinerja Sektor Industri, Ini Strategi Kemenperin
Kemenperin memberikan peralatan dan mesin tenun kepada 50 Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Nusa Tenggara Timur
Penulis: Lita Febriani
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian bertekad untuk terus meningkatkan kinerja sektor industri, temasuk para pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM), di tengah tekanan pandemi Covid-1.
Kemenperin telah menyiapkan berbagai program, seperti peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), pengembangan kualitas produk, standardisasi, fasilitasi mesin dan peralatan, serta promosi dan pameran di dalam dan luar negeri.
Selain itu, Kemenperin juga memfasilitasi pelaku IKM melalui program e-Smart IKM, dengan tujuan untuk dapat meningkatkan akses pasar melalui digitalisasi ke marketplace global, serta mendapatkan pendampingan pembangunan bisnis digital dari para ahli.
Baru-baru ini, Kemenperin memberikan peralatan dan mesin tenun kepada 50 Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Nusa Tenggara Timur.
"Kemenperin aktif mendorong masyarakat Indonesia untuk mencintai dan menggunakan karya anak bangsa, terutama produk industri lokal melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Baca juga: PPKM Diperpanjang, Kemenperin Tinjau Pelaksanaan Uji Coba Sektor Esensial Beroperasi 100 Persen
Kami juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung keberlangsungan usaha IKM dengan membeli produk IKM," tutur Plt. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita, Selasa (31/8/2021).
Upaya-upaya tersebut diyakini akan memberikan dampak besar terhadap pengembangan IKM di Tanah Air, seperti perajin tenun, termasuk para penjahit, penyedia bahan baku, logistik dan sektor terkait lainnya.
"Sehingga akan membangkitkan gairah usaha di tanah air sekaligus mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi nasional dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19," terang Reni.
Sama halnya dengan batik, kain tenun juga merupakan warisan budaya Indonesia. Pemerintah mendorong generasi muda dapat mencintai dan bangga terhadap produk tenun Indonesia sehingga mereka turut melestarikan dan dapat memromosikannya.
"Saat ini, kain tenun tidak hanya dijadikan sebagai produk fesyen yang berkualitas saja, namun juga berbagai kerajinan menarik seperti tas, dompet, home decoration, maupun berbagai hasil produk lainnya yang memiliki nilai jual yang tinggi," jelas Reni.