BPOM: Banyak Jamu dan Ramuan Tradisional Tak Didukung Data Empiris
jamu dan ramuan tradisional khas Indonesia memiliki nilai ekonomis namun terganjal oleh kurangnya data empiris terkait keamanan dan izin edar.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM RI Reri Indriani mengatakan, banyak jamu dan ramuan tradisional khas Indonesia memiliki nilai ekonomis.
Namun potensi tersebut terganjal oleh kurangnya data empiris terkait keamanan dan kelengkapan sebagai syarat izin edar di Badan POM.
"Berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi ditambah lagi aspek positif trend back to Nature pada kondisi pandemi Covid. Jadi ini blessing in disguise-nya itu telah menyebabkan lonjakan permintaan masyarakat terhadap jamu dengan melihat kecenderungan peningkatan permintaan yang terjadi di seluruh dunia," ujarnya saat membuka Webinar Mengenal Jamu Nusantara secara virtual, Rabu (8/9/2021)
Indonesia dikenal memiliki kekayaan tanaman obat dan ramuan jamu dari berbagai suku yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke yang merupakan kearifan lokal jamu di seluruh Nusantara.
Baca juga: Karen Nijsen Ajak Kaum Milenial Tumbuhkan Kebiasaan Minum Jamu
Seperti tanaman jamu dari Jawa yakni Meniran, Sambiloto, Jahe Merah, Kunyit temulawak.
Kemudian, khas Sumatera serupa yang banyak dijadikan Minyak Gosok, selain itu di Bali misalnya minyak aromaterapi, minyak balur, lulur tradisional, Boreh-Brehan, Minuman loloh.
Baca juga: BPOM Terbitkan EUA Vaksin Johnson and Johnson dan Vaksin Cansino
"Dan juga sebagainya. Kita juga mengenal suku Dayak terkenal dengan ramuan ramuan tanaman khas yang hanya tumbuh di pulau Kalimantan yaitu Bajakah. Kemudian juga di Indonesia bagian timur ini pemanfaatan bahan alam oleh masyarakatnya itu cukup banyak," jelasnya.
Baca juga: Ini Syarat Dapatkan Izin Edar BPOM untuk Produk Skincare dan Kosmetik
Ada pengolahan minyak kayu putih di Maluku , tanaman asli Papua yang terkenal buah Merah, Sarang Semut dan juga kayu Akway.
"Kalau Sulawesi terkenal dengan pengolahan minyak kelapa menjadi VCO atau Virgin Coconut oil yang bisa digunakan juga sebagai minyak gosok herbal," ungkap Reri.
Berdasarkan data Riset Tanaman Obat Dan Jamu (Ristoja) tahun 2017 milik Kementerian Kesehatan, ada 32 ribu ramuan pengobatan tradisional yang didukung dengan 2.848 spesies tumbuhan yang sudah teridentifikasi sebagai tumbuhan bahan obat tradisional.
"Kita harus mampu menangkap peluang potensi ekspornya. Kelemahan dari keanekaragaman sumber daya alam ini. adalah dokumentasi atau pembuktian secara empiris," ujarnya.
"Kami kadang-kadang dilematis juga di BPOM, ada UMKM yang mendaftarkan produknya dengan klaim misalnya memelihara kesehatan pencernaan. Tetapi setelah kami telusuri ternyata data dukung empirisnya tidak ada, padahal di wilayah tertentu ramuan itu sudah sangat dikenal dan digunakan serta dipercaya oleh masyarakat," imbuhnya.