Pabrik Natrium Karbonat Pertama di Indonesia Beroperasi Tahun 2024, Kapasitas 300 Ribu Ton Setahun
Dwi mengatakan, selama ini kebutuhan soda ash di Indonesia dalam setahun mencapai satu juta ton dan semuanya harus impor
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Sugiyono
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK – Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo memastikan Indonesia bakal memiliki pabrik Soda Ash atau Natrium Karbonat (Na2CO3).
Pabrik Soda Ash berkapasitas 300 ribu ton per tahun ini, kata Dwi rencananya akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2024.
“Keberadaan pabrik ini sangat penting dan menjadi terobosan transformatif dalam mendukung kemajuan industri kimia nasional,” kata Dwi saat mendampingi Menteri Investasi Bahlil Lahadalia melihat langsung lokasi lahan yang akan dibangun pabrik.
Dwi mengatakan, selama ini kebutuhan soda ash di Indonesia dalam setahun mencapai satu juta ton dan semuanya harus impor.
"Alhamudlillah kami mendapat suport dari Menteri Investasi untuk pembangunan pabrik ini,” kata Dwi Satriyo.
Baca juga: Menteri Bahlil Impikan Indonesia Terkenal di Dunia Sebagai Produsen EV Battery
Sementara Menteri Bahlil mengatakan, kedatangannya untuk memastikan pembangunan pabrik tersebut bisa segera dibangun.
“Kunjungan langsung ini untuk mengecek lokasi secara langsung, sebab Petrokimia Gresik ingin membangun pabrik Soda Ash yang belum ada di Indonesia.
Selama ini kebutuhan Soda Ash seluruh Indonesia mencapai satu juta ton pertahun,” kata Bahlil Lahadalia.
Bahlil Lahadalia menambahkan, nilai investasi pembangunan pabrik tersebut sebesar Rp 5 Triliun dan ditargetkan selesai pembangunan selama 3 tahun.
“Dan lebih cepat lebih baik, sehingga bisa mengurangi impor Soda Ash,” katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Percepat Pembangunan Pabrik Soda Ash, Menteri Investasi Bahlil Tinjau Lokasi di Petrokimia Gresik