Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Indonesia Jadi Tuan Rumah KTT G-20, Diprediksi Tingkatkan Konsumsi Domestik Rp 1,7 Triliun

Airlangga menuturkan pelaksanaan Presidensi G-20 ini bakal menjadi momentum bagi pemerintah untuk menampilkan keberhasilan reformasi struktural.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
zoom-in Indonesia Jadi Tuan Rumah KTT G-20, Diprediksi Tingkatkan Konsumsi Domestik Rp 1,7 Triliun
Istimewa
Menko Perekonomian, Airlangga Hartanto 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia bakal menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20. Presidensi G-20 Indonesia akan dimulai per 1 Desember 2021 mendatang.

Terkait hal itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut ada sejumlah keuntungan yang bakal diperoleh. Salah satunya hal tersebut diperkirakan bakal meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp 1,7 triliun.

Baca juga: Dorong EBT, Kemenperin Targetkan TKDN Industri Panel Surya 90 Persen Pada 2025

Tak hanya itu, diperkirakan bakal ada pelibatan tenaga kerja sekitar 33.000 di berbagai sektor.

"Di aspek ekonomi beberapa manfaat langsung adalah peningkatan konsumsi domestik yang diperkirakan mencapai Rp 1,7 triliun. Penambahan PDB Rp 7,47 triliun dan keterlibatan tenaga kerja sekitar 33.000 dari berbagai sektor," kata Airlangga, dalam konferensi pers G-20, secara daring, Selasa (14/9/2021).

Airlangga juga berharap bahwa efek Presidensi G-20 ini bakal melebihi pencapaian dari pertemuan IMF World Bank pada 2018 silam. Apalagi pertemuan akan berlangsung setahun atau hingga 30 November 2022.

Baca juga: Jepara Siap Jadi Lumbung Suara Airlangga Hartarto di 2024

"Yang diharapkan agregat secara ini akan beberapa kali satu setengah sampai 2 kali daripada efek yang dicapai pertemuan IMF world bank di tahun 2018 yang lalu, karena pertemuan ini berjalan sekitar 150 pertemuan selama 1 tahun atau selama 12 bulan," jelas dia.

Berita Rekomendasi

Selain itu, Airlangga menuturkan pelaksanaan Presidensi G-20 ini bakal menjadi momentum bagi pemerintah untuk menampilkan keberhasilan reformasi struktural.

Dia mencontohkan Undang-Undang Cipta Kerja dan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA).

Baca juga: Bakal Jadi Tuan Rumah KTT G-20, Pembangunan DPSP Labuan Bajo Dikebut

"Tentunya ini akan mendorong confidence dari investor global untuk percepatan ekonomi dan mendorong kemitraan global yang saling menguntungkan," ucapnya.

Sementara itu dari aspek pembangunan sosial, Indonesia disebut berpeluang mendorong topik pembahasan terkait produksi dan distribusi vaksin. Terutama dalam meningkatkan vaksinasi untuk negara berkembang lain yang berpendapatan rendah.

"Dan kita terus mendorong agar vaksin ini menjadi global public good dan juga aksesibilitas bagi masyarakat Indonesia dan negara berkembang yang berpendapatan rendah," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas