Buntut 'Aksi Nekat Peternak', Presiden Minta Harga Jagung Bagi Peternak Rp4500 Per Kilogram
Sementara itu Menteri Perdagangan M. Lutfi mengatakan bahwa pihaknya akan menyusun skema agar harga jagung di pasaran dapat
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA -- Aksi "nekat" peternak ayam petelur, Suroto yang membentangkan spanduk ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Kepala Negara, kunjungan kerja (Kunker) di Blitar, Jawa Timur pada Selasa lalu (7/9/2021) membuahkan hasil.
Presiden memanggil dua menterinya yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi untuk mendengarkan 15 orang perwakilan peternak ayam petelur dan perunggasan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (15/9/2021).
Baca juga: Kisah Hermawan, Peternak Gen Z dari Purworejo yang juga Sukses Jadi YouTuber
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan dalam pertemuan dengan para peternak tersebut terdapat tiga poin yang dibahas, yakni masalah over kebutuhan bibit, mahalnya harga jagung sebagai pakan ayam, serta rendahnya harga telur.
"Kira-kira 3 hal itu menjadi keluh kesah mereka (peternak)," ujar Syahrul usai pertemuan.
Presiden kata Mentan, menginstruksikan jajarannya untuk melakukan langkah cepat dalam menangani masalah tersebut. Salah satunya untuk menormalisasi harga jagung. Diantaranya dengan menangani kelangkaan di wilayah yang menjadi sentra-sentra peternakan, serta memberikan subsidi harga jagung.
"Melakukan langkah cepat minggu ini, juga agar kebutuhan jagung khususnya di tiga tempat yang bersoal, Klaten, Blitar dan Lampung bisa tertangani dengan harga yang sangat normatif dan kalau perlu menggunakan subsidi-subsidi tertentu untuk tiga daerah sentra karena tiga daerah itu merupakan sentra peternakan," katanya.
Baca juga: Hadirkan Teknologi Manajemen Budidaya, Chickin Bantu Peternak Ayam Lebih Produktif
Sementara itu Menteri Perdagangan M. Lutfi mengatakan bahwa pihaknya akan menyusun skema agar harga jagung di pasaran dapat sesuai dengan batasan dari Kementerian Perdagangan yakni Rp4500.
"Karena harga jagung ini sekarang di atas rata-rata, harganya lebih di atas rata-rata kita akan memperkenalkan dengan CHSP. Jadi CHSP ini akan kita kasihkan kepada jagung supaya jagungnya bisa sesuai dengan batasan daripada kementerian Perdagangan yaitu harga jagung di Rp4500," katanya.
Baca juga: Penjualan Hewan Kurban Menurun, Pemerintah Diminta Beri Pendampingan Pada Peternak
Sementara itu, Ketua Pinsar Petelur Nasional Yudianto Yosgiarso mengatakan bahwa Presiden menginstruksikan kepada menteri Pertanian dan juga Menteri Perdagangan untuk menekan harga pakan, yakni jagung. Harga Jagung dipasaran saat ini mencapai 6 ribu rupiah per Kilogram.
"Bapak presiden menginstruksikan peternak harus diberikan jagung dengan harga Rp4.500 kami sangat menagih janji ini. karena pada saat ini telor, khusunya kami para peternak telor ini mengalami kerugian cukup besar," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.