Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kunker ke Pekalongan, Menko Airlangga Beberkan Potensi Ekspor Batik Khas Indonesia

Untuk saat ini, negara-negara yang menjadi pasar utama batik Indonesia antara lain Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Kunker ke Pekalongan, Menko Airlangga Beberkan Potensi Ekspor Batik Khas Indonesia
HandOut/IST
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berdialog dengan sejumlah perajin batik saat melakukan rangkaian kegiatan dalam kunjungan kerja ke Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (16/9/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan rangkaian kegiatan dalam kunjungan kerja ke Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (16/9/2021).

Pada kesempatan itu, Airlangga sempat berdialog dengan sejumlah perajin batik Pekalongan dan menjabarkan potensi ekspor yang dimiliki Indonesia.

Selain itu, Airlangga juga meninjau kegiatan vaksinasi, penyaluran KUR, dan menyempatkan diri bersilaturahmi ke kediaman Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya.

Saat meninjau sentra vaksinasi untuk santri dan masyarakat umum di lingkungan Rumah Sakit Zaky Djunaid, Pekalongan, Airlangga sempat berbincang dengan beberapa santri yang tengah divaksin.

Airlangga melanjutkan kunjungannya pelaku dan pengerajin batik di Kota Pekalongan.

Baca juga: Di Sela-sela Kunjungan ke Pekalongan Airlangga Sowan Habib Lutfi Sebagai Guru Bangsa

Airlangga lalu berdialog dengan perajin batik Pekalongan dan menegaskan komitmen pemerintah untuk terus berupaya membuka pasar-pasar baru pada skala global.

Berita Rekomendasi

Untuk saat ini, negara-negara yang menjadi pasar utama batik Indonesia antara lain Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.

“Upaya ini diyakini dapat membantu kembali meningkatkan kinerja industri batik nasional di tengah dampak pandemi sekaligus semakin memperkenalkan beragam batik khas Indonesia,” katanya.

Airlangga memaparkan nilai ekspor batik pada Januari hingga Juli 2020 mencapai US$21,54 juta, sedangkan dalam periode Januari hingga Juni 2019 angka tersebut berada di posisi US$17,99 juta.

Pertumbuhan nilai ekspor batik ini disebabkan semakin banyak diversifikasi dari produk batik.

“Berdasarkan potensi itulah industri kerajinan dan batik didukung sebagai salah satu sektor yang dapat menjadi penopang agenda Pemulihan Ekonomi Nasional,” ujarnya.

Baca juga: Sowan ke Habib Luthfi, Airlangga Hartarto Disebut Dekat dengan Ulama dan Habaib

Airlangga juga menghadiri acara penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Arahan Bapak Presiden, anggaran KUR ini ditingkatkan dan saat ini sudah ditingkatkan dari 253 triliun rupiah menjadi 285 triliun rupiah dengan bunga 3%,” jelas Airlangga.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas