Menteri Arifin Sebut Kontribusi Sektor ESDM Untuk Negara Capai Rp141 Triliun
Program BBM Satu Harga yang bersentuhan langsung dengan masyarakat juga terus dilaksanakan dan menargetkan lebih dari 580 titik
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, kontribusi dan kinerja sektor ESDM terus tumbuh positif di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang mulai terkendali.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, kinerja sektor ESDM semakin bangkit dan menunjukkan peningkatan dengan kebijakan dan capaian yang strategis.
Hingga Juli 2021, kontribusi sektor ESDM terhadap penerimaan negara menunjukkan hasil yang lebih baik apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020.
"Hingga Juli tahun ini, kontribusi sektor ESDM dalam penerimaan negara mencapai Rp141 triliun atau lebih tinggi 103 persen dibanding periode yang sama tahun lalu,” ucap Menteri Arifin dalam Peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-76 yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (28/9/2021).
“Sedangkan investasi ESDM telah mencapai lebih dari 12 miliar dolar Amerika Serikat (AS)," sambungnya.
Ia melanjutkan, di subsektor migas, selain mengubah skema kontrak bagi hasil menjadi lebih fleksibel, Pemerintah juga memberikan berbagai macam insentif untuk menarik investasi.
Selain itu, Program BBM Satu Harga yang bersentuhan langsung dengan masyarakat juga terus dilaksanakan dan menargetkan lebih dari 580 titik hingga tahun 2024.
"Di bidang migas, kontrak bagi hasil migas telah dibuat lebih fleksibel yaitu skema gross split atau cost recovery,” ujar Menteri Arifin.
“Untuk lebih menarik investasi hulu migas, berbagai insentif telah diberikan, antara lain untuk Blok Mahakam. Pada bulan Agustus 2021, Blok Migas Rokan, salah satu blok migas terbesar Indonesia juga secara resmi telah dikelola Negara melalui Pertamina," paparnya.
Kementerian ESDM juga mengeluarkan kebijakan untuk memberikan kepastian pemanfaatan batubara untuk menjaga ketahanan energi domestik, khususnya pada pembangkit listrik.
Kebijakan pemanfaatan mineral diarahkan untuk peningkatan nilai tambah, utamanya nikel sebagai salah satu material pendukung baterai kendaraan listrik," lanjut Arifin.
Di bidang ketenagalistrikan, pemerataan akses listrik masih menjadi fokus utama Kementerian ESDM.
Arifin menyampaikan bahwa pihaknya telah menyusun Grand Strategy Energy Nasional (GSEN) yang diharapkan mampu membuahkan solusi untuk tantangan ketahanan dan kemandirian energi nasional.
"GSEN juga diharapkan mampu menjadi jawaban dari tantangan yang saat ini dihadapi, antara lain keterbatasan pengembangan EBT (energi baru terbarukan) dan tuntutan pembangunan infrastruktur yang lebih masif dan tepat guna," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.