Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Aplikasi dan Game Developer Sumbang 2,19 Persen ke PDB Nasional

Salahuddin Uno mengatakan, industri game bisa menjadi modal tersendiri bagi kebangkitan subsektor ekonomi kreatif di tengah pandemi.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Aplikasi dan Game Developer Sumbang 2,19 Persen ke PDB Nasional
Tribunnews/Muhammad Iqbal Firdaus
Pemain dari tim Victim Esports mengangkat piala usai memenangi grand final kompetisi esports Lenovo Rise of Legion di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat, Sabtu (9/11/2019). Tribunnews/Muhammad Iqbal Firdaus 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, industri game bisa menjadi modal tersendiri bagi kebangkitan subsektor ekonomi kreatif di tengah pandemi.

Terlebih dari 17 subsektor ekonomi kreatif (ekraf) di Indonesia, aplikasi dan permainan (game) pada 2020 menempati posisi ke-7 penyumbang terbesar terhadap PDB ekonomi kreatif Indonesia.

“Nominal sebesar Rp24,88 triliun atau sekitar 2,19 persen sumbangan subsektor aplikasi dan game developer untuk PDB nasional.

Ini juga sejalan dengan janji Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan e-sport dan industri gaming yang menjadi salah satu modal bangsa,” kata Menparekraf Sandiaga Uno belum lama ini.

Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan pihaknya akan terus berupaya membuka akses pasar seluas-luasnya khususnya bagi para pelaku ekonomi kreatif subsektor aplikasi atau game.

Baca juga: Rasio Utang Indonesia Terhadap PDB Melonjak, Menko Airlangga: Hampir Semua Negara Juga Naik

Terlebih di tengah situasi pandemi COVID-19 saat ini, subsektor Aplikasi Game Developer (AGD) malah menunjukkan tren kenaikan positif dibandingkan dengan subsektor lainnya. Tercatat subsektor AGD memiliki nilai pertumbuhan positif tertinggi kedua setelah subsektor TV dan radio.

Baca juga: Sandiaga Akan Ajak Diskusi PHRI Soal Penolakan CHSE

BERITA TERKAIT

Terkait hal ini, pihak Kemenparekraf RI berpartisipasi dalam ajang Tokyo Game Show, event pameran dagang serta eksibisi game yang akan dilaksanakan pada 30 September – 3 Oktober 2021 mendatang.

Event ini seringkali dijadikan benchmark bagi penyelenggaraan event serupa di kawasan dunia lain.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan, partisipasi Indonesia merupakan salah satu strategi utama pihaknya dalam memajukan industri game melalui pembukaan akses pasar seluas-luasnya bagi industri game Indonesia.

Baca juga: Sandiaga Sebut Penerapan Ganjil Genap di Objek Wisata Bali untuk Mengantisipasi Travel Madness

“Kami percaya bahwa potensi game lokal atau game buatan Indonesia sangatlah besar untuk dapat 'dilirik' dunia sebagai produk digital ekonomi kreatif unggulan asal Indonesia.

Hal ini tentu pada akhirnya juga akan dapat mengakselerasi pemulihan perekonomian bangsa di tengah kondisi pandemi saat ini,” ujar Nia Niscaya dalam keterangannya, Rabu (29/9/2021).

Sebanyak 19 (sembilan belas) peserta delegasi Indonesia akan menampilkan karya-karya terbaiknya dalam bidang game developing, game publishing, dan game service di pentas salah satu pameran dagang serta eksibisi video game terbesar dan terkemuka di dunia.

Seluruh peserta akan mengikuti kegiatan business to business (B2B) meeting melalui Business Matching System yang disediakan oleh TGS.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas