Kesadaran Masyarakat terhadap Kesehatan Naik saat Pandemi, Cigna Siapkan Solusi Finansial
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia membuat masyarakat semakin peduli terhadap kesehatan.terungkap dalam survei ini
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia membuat masyarakat semakin peduli terhadap kesehatan.
Hal itu terungkap dari hasil survei Skor Kesejahteraan 360° yang dilakukan Cigna secara global terhadap 18.000 responden di 21 negara pada kuartal kedua 2021. Sejumlah negara yang disurvei di antaranya Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Indonesia.
Naiknya kepedulian masyarakat, terutama di Indonesia, terhadap kesehatan terungkap dalam hasil survei kali ini mengonfirmasi data Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK menyebutkan, dalam dua tahun terakhir, terjadi pertumbuhan densitas atau premi terhadap jumlah penduduk per tahun.
Baca juga: Cara Menyambungkan E-Wallet Prakerja serta Cara Ganti Rekening yang Tidak Aktif atau Terblokir
Jika tahun 2019 densitas tercatat Rp 1,67 juta, pada 2020 naik menjadi Rp 1,74 juta dan meningkat tipis pada Juni 2021 menjadi Rp 1,78 juta.
Artinya, masyarakat mengeluarkan dana lebih untuk membeli asuransi dan membayar premi. Hal itu juga didukung angka pertumbuhan klaim yang dibayarkan perusahaan asuransi. OJK mencatat, nilai klaim asuransi meningkat 3,97 persenpada masa pandemi, yakni dari Rp 47,6 triliun pada April 2020, menjadi Rp 49,49 triliun pada periode yang sama 2021.
Baca juga: Taspen Life Berikan Polis Asuransi ke Atlet Angkat Besi di Olimpiade Tokyo 2020
President Director & CEO Cigna Indonesia Phil Reynolds mengatakan, survei itu untuk mendapat gambaran mengenai persepsi masyarakat dan harapan dalam meraih tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
Dari survei ini Cigna bertujuan memberi solusi terhadap pengelolaan finansial terkait kesehatan dan kesejahteraan sesuai kebutuhan mereka.
“Ini salah satu bentuk kepedulian Cigna terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Phil Reynolds dalam keterangannya, Rabu (6/10)/2021.
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil survei itu, Cigna bisa melakukan inovasi. Langkah Cigna tersebut sangat membantu nasabahnya dan itu mendorong pertumbuhan jumlah nasabah. Tercatat nasabah yang dilayani Cigna di pertengahan tahun 2019 lalu masih sekitar 1 juta, kini di tahun 2021 jumlah yang dilayani naik menjadi 1,2 juta lebih nasabah.
Hasil survei Cigna ini sejalan dengan data Kementerian Kesehatan yang menyebutkan, nilai transaksi sektor kesehatan di Indonesia setahun terakhir dari individu, instansi pemerintah, dan korporat sangat besar, tercatat mencapai Rp 490 triliun.
Pandemi Covid-19 juga menyebabkan stres di masyarakat. Faktor-faktor penyebab stres yang paling utama antara lain, adanya ketidakpastian di tengah pandemi dan kekhawatiran akan kondisi keuangan pribadi dan keluarga.
Hasil survei itu mengonfirmasi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebutkan, stabilitas sistem keuangan selama pandemi ini telah terganggu. Selain itu, tingkat kepercayaan konsumen dan bisnis global juga turun tajam melebihi krisis keuangan global 2008.
Data Kementerian Keuangan menunjukkan, pada periode Januari–Maret 2020, arus modal keluar dari pasar keuangan Indonesia mencapai Rp 145,28 triliun. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan masa krisis keuangan global tahun 2008 yang hanya sebesar Rp 69,9 triliun.
Pandemi juga menghantam dunia usaha, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) mengungkapkan, dari Juli 2020 hingga September 2021 tercatat sudah 30 juta UMKM bangkrut. Belum lagi data dari survei Bank Indonesia pada Maret 2021 yang menyebutkan, sebanyak 87,5 persen UMKM terdampak pandemi dan 93,3% pelaku usaha sektor tersebut merasakan dampak penurunan omzet penjualan.