Agen Asuransi Perlu Lakukan Ini Agar Tetap Produktif di Masa Pandemi
Agen asuransi diminta cepat beradaptasi dengan perubahan, memahami kelebihan dan kemampuan untuk dapat menciptakan kekuatan baru.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendemi Covid-19 berimbas di segala profesi. Salah satu yang paling terdampak adalah profesi agen asuransi.
Ketua Umum Perkumpulan Agen Asuransi Indonesia (PAAI), Lucia Wenny menuturkan perlunya strategi atau tips buat para agen asuransi untuk tetap produktif di saat pandemi.
Menurutnya, setiap agen asuransi harus dilengkapi dengan 8 Powerful Words.
"Pertama, tanamkan Kepercayaan diri bahwa kita bisa mengikuti New Normal bahkan next New Normal. Kedua, Tetap Kuat terhadap impian, percaya akan pencapaian."
"Ketiga, Pantang Menyerah, karena dengan kemajuan setiap hari akan meningkatkan hasil yang besar. Keempat, jangan lupa Bersyukur," kata Lucia Wenny di Jakarta, Kamis (7/10/2021).
Kemudian yang kelima adalah Kerja Keras sebab hal-hal baik datang kepada mereka yang bergerak cepat.
Dengan bekerja keras untuk mencapai hasil, maka hasillah yang akan berbicara. Keenam, rendah hati. Ketujuh, Ramah, karena dengan keramahan menjadikan suasana hati yang akrab.
Baca juga: Kini Beli Asuransi Hingga Urus Visa Schengen Bisa Dilakukan Via Aplikasi di Smartphone
Terakhir, tetap tersenyum karena senyuman membuat hidup lebih indah. Intinya adalah Strong & Survive," urai Wenny.
Dalam rangka memperingati HUT ke-5 PAAI pada 28 Oktober 2021, PAAI akan menyelenggarakan Webinar dengan tema Strong & Survive. Hal ini merespon kondisi saat ini yang sudah hampir dua tahun memasuki Era baru, yang praktis tidak terlalu mudah dilewati.
Baca juga: Bank Syariah Indonesia Layani Kustodian Perusahaan Asuransi dan Reasuransi
Ketua Panitia HUT ke-5 PAAI Yuliana Sungkono mengatakan, agen asuransi harus cepat beradaptasi dengan perubahan, memahami kelebihan dan kemampuan untuk dapat menciptakan kekuatan baru.
"Juga mengaplikasikannya melalui strategi baru sehingga tetap survive hingga pandemi berlalu. Saling bergandeng tangan dan saling support adalah modal untuk tetap menjadi kuat dan bertahan," katanya.
Baca juga: Tren Asuransi Naik Saat Pandemi, OJK Minta Industri Terus Manfaatkan Teknologi
Yuliana mengungkapkan, dalam Webinar HUT ke-5 PAAI yang bertema Strong & Survive ini akan diisi oleh pembicara-pembicara handal baik dari luar negeri dan dalam negeri.
Antara lain, Dr. Sanjay Tolani, sosok agen international yang hebat dan sangat berhasil, yakni 19 tahun member MDRT, 2 kali mencapai COT dan 15 TOT.
Lalu ada James Gwee, Indonesia Favourite Trainer dan seminar speaker; Deny Oetama, pemilik 15 tahun Top Agency Leader National; Yuliana Sungkono, 21 tahun di industri asuransi, 11 tahun member MDRT dengan 4 COT, dan 1 kali TOT; serta Glen Alexander, 8 tahun member MDRT dengan capaian 2 COT. Glen juga merupakan Past Country Chair MDRT Indonesia.
Untuk meningkatkan kompetensi agen asuransi, Perkumpulan Agen Asuransi Indonesia (PAAI) akan melakukan berbagai program pengembangan keagenan.
Salah satunya adalah Fun Friday yakni sebuah program training keagenan diadakan setiap hari Jumat dengan nara sumber dari para agen asuransi yang sukses dan juga para praktisi.
"Kedepannya tentu PAAI akan lebih mencerdaskan para agen asuransi untuk lebih professional.
Untuk mendukung hal ini kami akan membuat program-programnya, seperti membuka kelas khusus, yang akan diisi oleh team training. Ini tentu menjadi PR kami saat ini," kata Lucia.
Founder PAAI, Wong Sandy Surya mengatakan, wadah ini dibentuk sejak 2009 ketika menghadapi kebijakan, bahwa agen dikenakan pajak final. Maka untuk menghadap ke kantor pajak diperlukan wadah.
Setelah perjuangan ini berhasil dan pajak agen menjadi norma, pengurus PAAI beranggapan kehadiran wadah PAAI tidak perlu disosialisaikan.
"Namun ternyata berlanjut dengan persoalan yang sama, yang kemudian kembali harus diperjuangkan oleh PAAI hingga saat ini, yakni terkait dengan PPN (Pajak Pertambahan Nilai)," katanya.
Sandy menjelaskan, kendati usia PAAI baru lima tahun, namun wadah PAAI sudah banyak memberikan karya bagi agen asuransi. Salah satunya menggolkan PPh final menjadi norma, dan PPN akan terus diperjuangkan progresnya karena ini menyangkut hak asasi agen asuransi.