Peneliti Menilai Tembakau yang Dipanaskan Lebih Rendah Risiko
Para ahli menyebut produk tembakau alternatif yang dipanaskan memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perbandingan pembakaran pada rokok dan pemanasan pada produk tembakau alternatif menjadi salah satu topik forum Scientific Summit on Tobacco Harm Reduction: Novel Products, Research & Policy ke-4.
Menurut pandangan berbagai ahli yang berpartisipasi dalam forum tersebut, produk tembakau alternatif yang dipanaskan memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok.
Peneliti dari VVT Technical Research Centre of Finland Teemu Karkela menjelaskan, asap rokok mengandung partikel padat yang dihasilkan selama pembakaran.
Sementara produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, menghasilkan aerosol atau uap.
Pemanasan pada produk ini terjadi pada suhu di bawah 350 derajat Celcius.
"Produk tembakau alternatif tidak menghasilkan partikel padat karena dalam penggunaannya melalui pemanasan. Proses tersebut menghasilkan pengurangan yang sangat penting dari zat kimia berbahaya dan berpotensi berbahaya," ujar Karkela yang menjadi pemberi materi dalam forum tersebut.
Dosen Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan ahli toksikologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Shoim Hidayat menjelaskan, aerosol yang dihasilkan dari penggunaan produk tembakau alternatif mengandung lebih dari 90 persen partikel cair.
Baca juga: DPR: Kebijakan Cukai Rokok Jangan Bebani Petani dan Buruh Pabrik
Adapun partikel pada asap rokok 75 persen kandungannya adalah air dan 25 persen lainnya terdiri dari nikotin 3 persen, gliserol 10 persen, serta komponen lainnya.
"Berdasarkan perbedaan komposisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa produk tembakau yang dipanaskan dengan suhu tidak lebih dari 3.500 C, proses fisiko-kimia yang terjadi adalah hanya penguapan (evaporasi). Dengan demikian, akan dihasilkan uap yang akan terkondensasi dan menghasilkan aerosol, bukan asap," tuturnya.
"Fakta ini diharapkan dapat disampaikan kepada masyarakat untuk meluruskan persepsi keliru yang ada selama ini bahwa produk tembakau alternatif sama berbahayanya dengan rokok," lanjut dia.
Dengan minimnya risiko yang dihadirkan dari penggunaan produk ini, menurut Shoim produk tembakau alternatif layak dijadikan sebagai solusi alternatif bagi para perokok dewasa yang ingin mengurangi risiko penggunaan produk tembakau.
"Produk ini memang tidak sepenuhnya bebas risiko, namun dapat menjadi pilihan untuk beralih dari rokok. Dan perlu diingat bahwa nikotin bukan penyebab utama dari berbagai penyakit terkait merokok, melainkan TAR," kata dia.