Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Gabungan BUMN Asuransi dan Reasuransi Resmi Bentuk KMP

Dalam kerja sama ini, koasuransi merah putih ini didukung oleh PT Reasuransi Indonesia Utama dan PT Reasuransi Nasional Indonesia.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Gabungan BUMN Asuransi dan Reasuransi Resmi Bentuk KMP
TRIBUNNEWS.COM/Yanuar Riezqi Yovanda
Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo. Foto diambil sebelum pandemi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmikan kerja sama koasuransi merah putih.

Kerja sama Koasuransi Merah Putih(KMP) merupakan program inisiasi tim percepatan penguatan BUMN klaster asuransi dan dana pensiun yang dibentuk melalui keputusan Menteri BUMN dengan nomor: SK-37/M-BU/02/2021 jo SK-75/M-BU/Wk2/08/2021 di bawah supervisi Wakil Menteri BUMN II, Kartiko Wirjoatmodjo.

Menurut Kartiko, kerja sama koasuransi merah putih ini dilakukan untuk menciptakan mode kolaborasi atau sinergi yang tepat sasaran sehingga mendapatkan keuntungan untuk kedua belah pihak. 

“Kami terus melakukan transformasi secara fundamental di dalam klaster asuransi dan dana pensiun BUMN agar kemudian perusahaan asuransi BUMN tidak hanya menjadi kuat, kompetitif, dan memiliki expertise di industri tetapi juga ditunjang oleh manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang baik," ujar Kartiko dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Senin(11/10/2021).

Baca juga: Erick Thohir Beberkan Kunci Kesuksesan Transformasi BUMN

Di sisi lain lanjutnya menekankan perlunya mitigasi risiko yang tepat untuk mendapatkan pricing polis yang efektif dan tepat antara premi dan klaim.

Koasuransi merah putih beranggotakan perusahaan-perusahaan asuransi BUMN yaitu, PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo, PT Asuransi Kredit Indonesia, PT Asuransi Jasa Raharja Putera dan PT Asuransi Asei.

Berita Rekomendasi

Dalam kerja sama ini, koasuransi merah putih ini didukung oleh PT Reasuransi Indonesia Utama dan PT Reasuransi Nasional Indonesia.

“Kerja sama dan kolaborasi ini merupakan langkah strategis dalam percepatan dan penguatan bisnis di klaster asuransi dan dana pensiun” kata Ketua Tim Kerja Percepatan Penguatan BUMN Klaster Asuransi dan Dana Pensiun, Roberto Billitea.

Tim tersebut kata Roberto akan mengembangkan inovasi produk dan layanan asuransi dari berbagai line of business (LOB). Menurut Ketua Tim Pengembangan Bisnis Tim Percepatan Penguatan BUMN Klaster Asuransi dan Dana Pensiun, Pantro Pander Silitonga langkah strategis awal koasuransi merah putih ini adalah dengan meluncurkan produk asuransi pengangkutan (cargo).

“Ke depannya kami juga akan merambah ke produk-produk asuransi lainnya seperti asuransi kebakaran, asuransi perjalanan, asuransi kecelakaan diri dan kesehatan, serta asuransi kendaraan bermotor,” kata Pantro.

Industri pengangkutan menjadi salah satu industri yang mengalami peningkatan secara signifikan di Indonesia.

Hal ini dikarenakan asuransi pengangkutan didorong oleh berbagai faktor, salah satunya peningkatan aktivitas ekspor-impor.  Sejalan dengan hal tersebut, kebutuhan perlindungan asuransi pengangkutan khususnya kemudahan akses pengajuan polis, semakin meningkat.

“Salah satu inovasi yang telah kami siapkan sebagai value proposition dari Kerjasama koasuransi ini adalah tersedianya aplikasi e-marine yang dapat dipergunakan oleh klien BUMN maupun di luar BUMN untuk mengajukan polis asuransi pengangkutan (cargo)," ujar Ketua Workstream Market Diwe Novara.

Semakin bertumbuhnya kebutuhan tersebut dapat dilihat dari pendapatan premi asuransi pengangkutan secara nasional yang cenderung meningkat, di mana pada 2017 tercatat pendapatan premi nasional sebesar Rp 3,1 triliun, selanjutnya pada 2018 sebesar Rp 3,5 triliun. 

Khusus di tahun 2019, terjadi penurunan pendapatan premi sebesar Rp 3,4 triliun. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh pandemi Covid-19. 

Pascapandemi Covid-19, pemerintah kemudian mencanangkan sejumlah inisiatif perbaikan kondisi ekonomi, yang pada gilirannya memunculkan potensi baru pada industri pengangkutan yang bersumber dari industri farmasi, alat-alat kesehatan dan barang-barang konsumsi (consumer goods) dengan pertumbuhan hingga mencapai 40% pada 2020.

Dari sisi pencapaian pendapatan premi nasional, sebelumnya kinerja masing-masing perusahaan anggota koasuransi merah putih dirasa masih belum optimal. Hal ini tercermin dalam penguasaan market share dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. (Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas