Produsen Pakan Ternak De Heus Siapkan Rp 711 miliar untuk Bangun Pabrik di Jatim
Produsen pakan ternak asal Belanda, De Heus, berencana memperluas investasi senilai US$50 juta atau berkisar Rp 711 miliar (kurs: Rp 14.220 per US$)
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Muhammad Zulfikar
![Produsen Pakan Ternak De Heus Siapkan Rp 711 miliar untuk Bangun Pabrik di Jatim](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menteri-investasi-bahlil-lahadalia-bkpm.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Produsen pakan ternak asal Belanda, De Heus, berencana memperluas investasi senilai US$50 juta atau berkisar Rp 711 miliar (kurs: Rp 14.220 per US$)
Perluasan investasi tersebut untuk proyek pembangunan industri pakan ternak di Kawasan Industri (KI) Pasuruan, Jawa Timur, serta pembangunan rumah potong hewan berteknologi tinggi.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyatakan, pihaknya siap untuk memfasilitasi rencana tersebut. Terutama terkait pengurusan perizinan.
Kemudian juga insentif fiskal sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta kebutuhan bahan baku industri pakan ternak tersebut. Namun, Bahlil mengingatkan agar De Heus bekerja sama dengan UMKM.
"Juga pengusaha lokal di daerah dalam merealisasikan rencana investasinya. Untuk pengurusan perizinan dan insentif, kita akan bantu," ujar Bahlil dalam keterangannya, Selasa (12/10/2021).
Bahlil menerangkan, Indonesia tengah membangun sekitar 30 ribu hektare (ha) lahan baru jagung di Papua dengan kapasitas produksi hingga 900 ribu ton per tahun.
Baca juga: Menteri Bahlil Dorong VW Realisasikan Investasi Industri Sel Baterai di Indonesia
Hal tersebut menjadi peluang bagi De Heus yang sudah berinvestasi di Indonesia sejak 2015, bergerak di bidang industri produk farmasi hewan, industri konsentrat makanan hewan, dan industri makanan ransum hewan.
Sedangkan, CEO De Heus Animal Nutrition Koen de Heus menjelaskan investasinya di Jawa Timur itu akan memanfaatkan petani lokal.
"Dengan kebutuhan bahan baku sebesar 500 ribu sampai 600 ribu ton per tahun, kami harap pemerintah Indonesia dapat menjaga keseimbangan harga jagung dan kesejahteraan petani jagung dengan adanya harga yang sesuai," ucap Koen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.