Penetrasi Kredit di Pedesaan, Bank-bank Pelat Merah kini Mulai Andalkan Program Ini
Ia melihat peluang AgenBRILink menjembatani kebutuhan pembiayaan di tengah masyarakat masih luas.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah menyiapkan program Laku pandai sebenarnya untuk setor tarik tunai dan menghimpun dana pihak ketiga (DPK) bagi perbankan.
Pada kenyataannya, kehadiran para agen laku pandai tersebut justru mempermudah pengucuran kredit.
Perbankan lebih mudah menyalurkan kredit ke masyarakat terutama di pedesaan yang belum tersentuh oleh perbankan.
Tentunya ini juga akan mempermulus program pemerintah yaitu kredit usaha rakyat (KUR).
Skemanya, agen laku pandai bisa memberikan layanan referral kredit yang menyasar segmen mikro. Penyaluran kredit kredit lewat agen laku pandai ini pun sudah besar.
Baca juga: Cara Isi Token Listrik PLN di ATM Bank Mandiri, BCA, BNI, Bank Bukopin, Bank NISP, dan BRI
Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatatkan AgenBRILink sudah mereferralkan lebih dari 130.000 debitur dengan nominal kredit mencapai Rp 3,5 triliun.
Kicky Andrie Davetra Division Head BRILink Network bilang terdapat 475.000 agen atau meningkat 1,7% year on year (yoy) per September 2021.
“Di 2021 kami menjaga pertumbuhan jumlah Agen secara selektif, dengan fokus pada peningkatan produktivitas AgenBRILink, baik secara transaksi, volume, maupun pendapatan yg diperoleh Agen.
Per September 2021, jumlah dana pihak ketiga di AgenBRILink mencapai Rp 16,6 triliun,” ujar Kicky kepada Kontan.co.id, pekan lalu.
Ia melihat peluang AgenBRILink menjembatani kebutuhan pembiayaan di tengah masyarakat masih luas.
Baca juga: Aplikasi Perseroan Perorangan Diluncurkan, Pembayaran Lewat BNI
Lantaran beberapa produk pinjaman Mikro BRI seperti Kupedes, KUR, dan Kece serta kedepan produk pinjaman UMi bisa ditawarkan kepada masyarakat.
Bank Mandiri menyebut para agen laku pandai ini berperan dalam menjangkau layanan perbankan kepada masyarakat yang tidak mendapatkan akses kantor cabang.
Hingga Agustus 2021, Mandiri Agen yang telah terakuisisi tercatat mencapai 86.446 agen yang terdiri dari 63.953 Agen Branchless Banking dan 22.494 agen bantuan sosial (bansos).
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi bilang total transaksi nasabah di Mandiri Agen mencapai 46 juta transaksi dan volume transaksi mencapai Rp 54 triliun.
Baca juga: Traveloka Gandeng BNI untuk Metode Pembayaran Terbaru, Traveloka PayLater ‘Virtual Card Number’
Para agen ini telah menyalurkan kredit kepada segmen ultra mikro.
Melalui program Ramein Agen, tercatat 49.824 referal kredit dengan total kredit yang cair mencapai Rp 3 triliun.
Sementara itu Direktur Layanan dan Jaringan BNI Ronny Venir bilang pada bulan September 2021 memiliki 149.041 BNI Agen46 dari target agen di akhir tahun 2021 sebanyak 156.000 agen.
“Jumlah agen46 per September 2021 ini tumbuh 4,28% (YoY) dibandingkan posisi yang sama tahun lalu 142.922 agen.
BNI terus melakukan akuisisi BNI Agen46 yang berkualitas sehingga memberikan kontribusi positif baik untuk masyarakat maupun BNI,” papar Ronny kepada Kontan.co.id pekan lalu.
Baca juga: Pertajam Penyaluran KUR, BNI Andalkan Klasterisasi
Lanjut ia, dana murah yang berhasil dihimpun dari aktivitas bisnis laku pandai BNI Agen46 hingga September 2021 sebesar Rp 2,37 triliun atau tumbuh sebesar 41,1% bila dibandingkan posisi bulan September 2020 sebesar Rp1,68 triliun.
Ia menuturkan BNI Agen46 memberikan layanan laku pandai berupa pembukaan rekening tabungan, setor tunai, tarik tunai.
Juga memberikan layanan keuangan digital berupa top up berbagai e-wallet, serta dan e-payment seperti transfer bank, pembayaran tagihan, top up pulsa, listrik.
“BNI Agen46 juga dapat memberikan referal berbagai produk BNI yang ada antara lain referal Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Saat ini referal KUR disampaikan dari para agen46 kepada petugas BNI di outlet cabang terdekat untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan kelayakan usaha dari calon debitur potensial yg direferalkan tersebut,” jelasnya.
Sehingga, BNI Agen46 bisa menjadi salah satu channel periferal KUR selain channel-channel lain yang disiapkan oleh BNI seperti melalui BNI Mobile Banking (DigiLoan) dan petugas Sales Cabang (DigiSales).
Menurutnya, dana murah yang berhasil dihimpun dari aktivitas bisnis laku pandai BNI Agen46 hingga September 2021 sebesar Rp 2,37 triliun atau tumbuh sebesar 41,1% bila dibandingkan posisi bulan September 2020 sebesar Rp1,68 triliun.
Ia menuturkan BNI Agen46 memberikan layanan laku pandai berupa pembukaan rekening tabungan, setor tunai, tarik tunai.
Juga memberikan layanan keuangan digital berupa top up berbagai e-wallet, serta dan e-payment seperti transfer bank, pembayaran tagihan, top up pulsa, listrik.
“BNI Agen46 juga dapat memberikan referal berbagai produk BNI yang ada antara lain referal Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Saat ini referal KUR disampaikan dari para agen46 kepada petugas BNI di outlet cabang terdekat untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan kelayakan usaha dari calon debitur potensial yg direferalkan tersebut,” jelasnya.
Sehingga, BNI Agen46 bisa menjadi salah satu channel periferal KUR selain channel-channel lain yang disiapkan oleh BNI seperti melalui BNI Mobile Banking (DigiLoan) dan petugas Sales Cabang (DigiSales). (Maizal Walfajri/Kontan.co.id)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: BNI Agen46 raih pertumbuhan dana murah 41,1% yoy menjadi Rp 2,37 triliun