Provinsi Termuda Catat Realisasi Investasi Lebih dari Rp2 Triliun di Semester I 2021
Selain potensi sumber daya alam, bidang teknologi informasi dan komunikasi juga mesti diperhitungkan Provinsi Kalimantan Utara.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kalimantan Utara atau biasa disebut Kaltara merupakan provinsi termuda di Indonesia saat ini.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementrian Investasi/BKPM Indra Darmawan mengatakan realisasi investasi pada 2020 di Kaltara tercatat sebesar Rp 5,6 triliun.
“Tahun 2021 ini nilai investasi yang masuk pada semester I sudah lebih Rp 2 triliun,” kata Indra dalam Investment Forum: Kalimantan Utara, Rabu (13/10/2021).
Menurutnya, wilayah Kabupaten Bulungan menjadi motor pengerak ekonomi di provinsi ini.
Baca juga: Mengenal Investasi Reksa Dana: Ini Pengertian serta Jenisnya
Selain potensi sumber daya alam, bidang teknologi informasi dan komunikasi juga mesti diperhitungkan Provinsi Kalimantan Utara.
“Hal ini karena era digital akan menentukan bagaimana masyarakat mampu beradaptasi dengan new normal di masa depan,” urainya.
Baca juga: Cara Berinvestasi di Reksasana, Kenali Jenis-jenisnya, Profil Risiko dan Keuntungannya Bagi Pemula
Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang menuturkan ada 17 sektor perekonomian yang mendukung di antaranya pertambangan dan penggalian yang merupakan penopang utama ekonomi.
Kemudian sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan lalu Konstruksi, serta Perdagangan dan selanjutnya industri Pengolahan.
Dengan potensi seperti ini, Kalimantan Utara tengah bersolek untuk menarik investor.
“Provinsi yang berbatasan langsung dengan Malaysia ini memiliki potensi kekayaan sumber daya alam, utamanya adalah minyak bumi, gas alam dan batu bara, dan yang pasti energi baru terbarukan,” kata Zainal.
Baca juga: IHSG Berpotensi Menguat Didorong Realisasi Investasi
Perlu diketahui, data Kementerian Investasi/BKPM menyatakan bahwa total realisasi investasi Indonesia di semester I/2021 mencapai Rp 442,8 triliun.
Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 228,5 triliun atau 51,6 persen dari total realisasi investasi dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 214,3 triliun atau 48,4 persen dari total realisasi.
Ini menandakan tumbuhnya kepercayaan pelaku investasi global terhadap iklim investasi serta potensi ekonomi Indonesia
Yang lebih menarik, realisasi Investasi di pulau Jawa sebesar Rp 214,5 triliun dan realisasi investasi di luar Jawa sebesar Rp 228,23 triliun.
Dibanding 2020, terjadi percepatan investasi di Jawa sebesar 2,7 persen dan di luar Jawa sebesar 17,8 persen Ini menandakan investasi langsung semakin tersebar.